Nomor gak nyasar membuatku bingung

Yap, beberapa hari yang lalu (tanggal 7 april) tiba-tiba gue mendapatkan chat di Whatsapp gue. Chat itu berasal dari orang yang tidak gue kenal. Juga gak ada namanya karena kontaknya gak tersimpan di ponsel gue. Tapi foto di profil whatsappnya menampilkan gambar seorang cewek. Yang berarti itu adalah seorang cewek.
Disini namanya gue sebut saja Cewek-Yang-Gak-Gue-Kenal atau bisa di singkat CYGGK Ini sedikit kutipan dari chatingan gue denganya.
CYGGK: Hay
Gue: Ha?
CYGGK: Gimana kabar nya?
Gue: Baik
CYGGK: Owh
Gue: *Gue baca doang
Terus sekitar sepuluh menit kemudian dia kirim pesan lagi.
CYGGK: kog cuek
Gue: la terus? Masak harus heboh, nari saman gitu?
CYGGK: ya biasa aja ya
Gue: iya
CYGGK: Boleh minta no pin
Gue: *gue kasih no pin gue
CYGGK: makasih
Gue: iya
CYGGK: xxxxxxxx Punyaku invite ya
Gue: ya
CYGGK: ok
Lihat kan? Betapa cueknya aku kepadanya.
apakah kalian tahu siapa dia? Ya benar pasti dia sudah mengenalku, karena dia menayakan kabar padaku.
Sebenarnya, Cewek-Yang-Gak-Gue-Kenal atau CYGGK itu lebih tepat jika aku tulis Cewek-Yang-Gue-Pura-Pura-Gak-Kenal-Ke-Dia atau CYGPPGKKD (apasih ini gak penting banget) ya pokoknya seperti itulah, sebenernya aku mengenalnya, hanya saja aku berpura-pura gak kenal ke dia.
Aku tahu itu Dia, terlihat dari foto yang terpampang di Whatsappnya, hanya saja nomernya sudah aku hapus dari kontaku, jadi ketika Dia ngechat via Whatsapp tidak ada namanya.
Ya, Dia, Dia adalah orang yang dulu spesial bagiku. Sangat spesial. Tapi sekarang... entahlah.
Gue cuekin Dia, ya gue gak tahu entah kenapa, mungkin karena terakhir kali (Januari Lalu) aku ngechat dia aku juga di cuekin.
Ayolah. Sepertinya aku terlalu munafik. Ya aku sangat munafik sejujurnya dia masih spesial di hatiku sampai saat ini, hanya saja aku... ah sudahlah hidup ini memang aneh bung.
Setelah dia invite  pinku, dan aku menerimanya, dia melanjutkan chatnya itu.
Tahu gak, apa yang aku lakukan?
Ya, tepat sekali, kau benar.
Aku hanya bertindak seperti seorang pengecut yang berasal dari rawa-rawa pecundang.
Ya Dia terus-terusan ngechat  aku via Whatsapp dan BBM juga. Aku hanya... Aku hanya mencuekanya, aku hanya mengabaikanya.(Benar kan, aku sangat munafik). Ya aku mencuekanya tapi tidak benar-benar terlalu, ya mencuekanya maksudku adalah setiap kali di kirim pesan, aku hanya membalasnya sebatas  satu atau dua kata saja. Aku tidak tega kalau aku hanya membalas satu huruf saja seperti "Y" misalnya, atau bahkan tidak membalasnya. Menurutku itu terlalu kejam (ya aku tahu itu karena aku sering merasakanya).
Walaupun dia sudah aku cuekin, dia tetap saja ngirim pesan kepadaku, nanya kabarlah, nanya sedang apa lah, nanya... ya pokonya dia gak menghiraukan walau aku mengabaikanya.
Dia juga ngajak jalan... ah sudahlah ini semua semakin membuatku pusing *nangis*.
Aku mengabaikanya tapi sesungguhnya aku tidak ingin mengabaikanya, ya ini semacam sebuah kemunafikan. Ya, benar-benar sebuah kemunafikan. Aku tahu itu, tapi harus bagaimana lagi. Apakah lebih baik aku tidak mengabaikanya? Ya, dan aku jujur saja tentang ini semua. Tapi itu akan membuatku terus-terusan memikirkanya. Tapi sebenarnya sama saja, walaupun aku mengabaikanya, tetap saja aku memikirkanya.
Padahal aku sudah menulis sebuah surat untuk melupakanya di blog ini (baca suratnya disini), tapi aku tetap saja tidak bisa melupakanya. Aku tahu seharusnya dulu aku menulis surat itu dengan cara mengukir di atas batu besar, hingga pada suatu saat akan menjadi sebuah prasasti dan kisah ini akan menjadi legenda.
Ini benar-benar membingungkan.
Kalau saja dia baca ini, mungkin aku gak perlu mengatakanya ke Dia, karena aku benar-benar bingung harus bagaimana.
So, just like this.

Komentar

  1. Ohhh, cieeee....
    Bagaimanapun juga kita harus menjaga silaturahmi, ya :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha iya nur aku akan melakukanya, ini saran yang baik

      Hapus
  2. Ikut ngeciyeein juga ah. ciye.

    Iya, jaga silaturahim. Perasaan yg dulu pernah ada boleh dilupakan, tapi jangan orangnya. *eh iya gak ya*

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama aja kayaknyaaku gak bisa ngelupain kedua hal tersebut, karena kayaknya sama haha

      Hapus
  3. Aku ikut cie juga ah.. Ciecie :D

    BalasHapus
  4. Ah ikut-ikutan aja nih nyuekin chat orang.
    Tapi saya mah setingkat dosen aja jarang direspon sih.

    BalasHapus
  5. yaelah, kalau masih demen napa dicuekin, ayolah jangan muna kali aja gitu,, ya gituu,, XD
    eh ketinggalan, cie,, ciee, cieee

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha munafik banget ya gue, kenapoa semua pake cie ya?

      Hapus
  6. ikutan cieee aja kaya yg lain hehe,
    nice to meet you :)

    http://litarachman.blogspot.com/

    BalasHapus
  7. ikutan cie dulu ah.. ciee..
    Belajarlah jujur sama diri sendiri bro. Kalo masih cinta mah, sikat aja bro! Maafkan dia! wkwk :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya lebih baik belajar wing chun saja dari belajar cinta cintaan gini

      Hapus
  8. itu mah kode, bro..
    eh, lupa, ciee...

    BalasHapus
    Balasan
    1. kode apa, kata sandi facebook gitu ya? haha

      Hapus
  9. Kode ceweknya keras banget. Hahah.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. sayangnya gue gak paham tentang kode cerwek, mereka bilang aku gak peka

      Hapus
  10. Cieee juga :D
    Tapi jangan sadis gitu lah, Mas. Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe iya ini gak sadis kok, aku bahkan sering diginiin,

      Hapus
  11. cie cie *uhuk
    harus bisa ambil keputusan mas,biar gak bingung :D

    BalasHapus
  12. ikut ciye..... kalu cinta jangan dusta....
    kasihan gue kan kalo baca tulisan loe "andaikan dia seperti itu ;(

    BalasHapus
  13. cie kamu juga, sebenernya ngeciein apaan sih-_-?

    BalasHapus
  14. oh ternyata di balik sikaf cueknya seorang cowok sebenarnya kayak gitu ya,hemz sekedar saran aja sih mendingan kamu gak usah munafik kayak gitu,yang kesiksa hati sendiri kan :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu cuek sebenernya dia biar lebih... iya makasih saranya

      Hapus
  15. udah tanggal 23 nih, nge-Ciye-in masih bisa ga? haha
    ciyeee

    BalasHapus

Posting Komentar

"Berkomentarlah." begitu kata Jackh Linborginh