Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

Mengalirkan Waktu dengan Kafeina di Nadiku

Gambar
Waktu tak mengalir jika kau tak berkhayal , kata Orhan Pamuk, dalam bukunya My Name is Red . Dan itulah yang aku rasakan ketika aku buntu, berjam-jam duduk di depan laptop, dengan catatan kecil yang lesu berdampingan dengan pulpen merah di kiri laptop. Di kanan, lembar-lembar kertas yang suci atau penuh coretan, ditindih ponsel yang terus diam, namun menggoda supaya aku menyentuhnya. Di pojok meja tumpukan buku hampir jatuh. Semuanya diam. Bahkan jari-jariku sendiri, hanya ada sedikit gerakan dari kedua telunjuk yang mengelus huruf F dan J yang diam. Berjam-jam terasa sama sekali tidak berlalu. Aku merasa terjebak di galaksi luar di mana masa tidak berlaku, sama sekali tidak ada yang terjadi, hanya melayang-layang di sana, menunggu orbit mengeluarkanku dari putaran kekosongan, dan mengembalikan ke kenyataan. Lalu jemariku mulai kesal mengacaukan rambut yang dirapikan sisir tadi sore. Aku sering kali merasa seperti itu di dingin malam, ketika aku ingin melanjutkan novelku—yang tak