Hari-hari yang melelahkan tapi menyenangkan

Lelah...
Arrrrrrrrhhhhhhhhhgggggrrrrgggghhhhhh
5 April
Gue berhasil menyelesaikan naskah pertama gue, ya bukan menyelesaikan sih, selesainya udah lama gue cuma edit-edit aja ngeliat ada yang typo atau enggak, karena selama ini gue sering banget typo.
Ya waktu itu gue memutuskan untuk mentudahi naskah pertama gue itu karena gue rasa sudah layak di kirim ke penerbit.
Gue menyelesaikan naskah pertama itu tepat hampir tengah malam, belum tengah malam. Tapi rasanyanya udah ngantuk benget karena terlalu lama di depan laptop...
Sampai-sampai Gue hampir aja nidurin laptop itu. eh kalo laptop di tidurin bisa jadi dua gak sih? (Pertanyaan yang gak penting banget, dan gak masuk akal yang pernah di tanyakan oleh manusia)

Karena saking senangnya, Setelah selesai dengan naskah yang sudah berbulan-bulan gue otak atik ini gue menyempatkan untuk ngepost sesuatu di tumblr gue sejenak.
Ya akhirnya setelah itu gue langsung tidur.
Gue berfikir untuk mengirimkan naskah pertama gue itu keesokan harinya (tanggal 6 april).

6 April
Tapi ternyata gue gak bisa ngirim naskah itu tanggal 6, ya karena gue sangat sibuk hari itu..
Pada akhirnya hari itu (tanggal 6) gue cuman sempat ngeprint doang.ya gapapalah daripada enggak sama sekali.
Cuma ngeprint itu aja udah  bikin gue pusing, gara-gara penjaga warnet tempat gue ngeprint itu gak tahu caranya ngeprint, untungnya gue tahu.

7 April
Dan pada tanggal 7 april 2015 lalu akhirnya gue ngirim naskah gue itu ke penerbit via pos.
Di kantor pos itu gue ngantri bersama ibu-ibu yang entah mau ngambil sesuatu, ya antrianya banyak banget, dengan sabar gue menanti dan akhirnya gue berhasil.
Gue serahin amplop cooklat berisi naskah gue itu ke bapak-bapak kantor pos. Gue tersenyum sambil menyodorkan amplop itu, tapi bapak itu tidak tersenyum, padahal kan, aturanya kalau kita di senyumin kita harus senyum balik. ya gapapalah, setidaknya bapak-bapak kantor pos ini tidak mengumbar senyum palsu seperti yang di lakukan kasir minimarket yang sering ngasih kembalian permen atau nawarin berbagai barang ke kita (baca post gue sebelumnya).
Tanpa mengucapkan sepatah katapun bapak itu menimbang dan mengetik sesuatu di keyboard dan kemudian keluarlah kertas dan di serahkan kertas itu ke gue sambil menyebutkan biaya kirim yang harus gue bayar.
Gue ngambil uang dan gue serahkan ke bapak pos, dan ia ngasih kembalianya ke gue sambil matanya memandang sadis kearah gue. gue bilang makasih sambil tersenyum canggung dan bapak itu gak balas senyuman gue.

Ya memang benar-benar hari yang melelahkan, tapi setidaknya gue seneng banget karena gue berhasil ngirim naskah pertama gue yang bikin gue pusing itu. Menyelesaikan satu naskah itu ternyata gak gampang dan membutuhkan perjuangan yang luar biasa. gue aja hampir menyerah, putus asa. Tapi gue berfikir kenapa nyerah dengan peraturan gue sendiri, gue kan yang mutusin buat nulis buku, gak ada orang lain yang nyuruh gue. Masa gue harus berhenti sebelum selesai.
Ya, walaupun gue gak tahu apakah naskah itu bagus atau enggak (ya emang sih kayaknya jauh dari kata sempurna), pada akhirnya penerbitlah yang menentukan. Gue hanya berusaha saja.
Yang gue lakuin sekarang hanyalah menunggu kabar sambil terus berdoa dan terus nulis lagi...

Ya minta doanya aja semoga di terima.

O iya, ini gue udah nyiapin beberapa hal yang akan gue lakukan kalau naskah pertama gue ini di terima dan di terbitkan oleh penerbit itu di tahun ini.
1. Gue akan botakin rambut gue.
2. Gue akan bagikan buku itu ke teman-teman blogger yang sering main ke blog gue.
3. Gue akan .... apa ya?
Ah sudahlah, mungkin ada yang mau ngasih saran atau tantangan ke gue: hal apa yang harus gue lakukan kalau naskah pertama gue itu berhasil di terbitkan, tapi jangan terlalu ekstrim seperti melompat ke jurang atau memasukan kepala ke mulut cacing besar alaska.

So gaes, intinya gue minta doanya supaya naskah pertama gue ini di terbitkan... ^_^

Tengs for wacing
Thanks for reading...
Semoga harimu menyenangkan.

Komentar

  1. Sukses ya dan tetap semangat menulisnya ^^

    BalasHapus
  2. Wah uda selangkah ke depan dariku ni anak, aku aja blom bikin ni buat dikirim ke penerbit..,,ga pedee...

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku mah apa atuh yang penting dikirim aja,, masalah di terima atau enggak itu belakangan, yang penting terus menulis, mohon doanya aja kak ^_^

      Hapus

Posting Komentar

"Berkomentarlah." begitu kata Jackh Linborginh