Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Apa yang Aku Pikirkan Ketika Aku Berpikir Tentang Kehilangan

Gambar
Blue Valley Series dari sini . Aku menghela nafas dan kutinggalkan meja berantakan penuh hal yang—di anggap orang-orang—tidak berguna, lalu pergi ke dapur untuk segelas air, aku tuangkan air kendi ke gelas, aku suka air kendi, dingin yang alami membuat diriku menikmati kesegaran sesungguhnya yang mungkin kini sudah hilang karena lemari es, sederhana sekali, bagaimana sebuah teknologi menghilangkan sesuatu yang alami, aku tersenyum, mungkin inilah sebuah contoh kehilangan dan juga bagaimana mengatasinya, namun aku rasa hal ini terlalu sederhana untuk merayu seorang editor. Aku duduk di meja makan dan meneguk air itu dengan perlahan, aku tidak bisa minum dengan cara berdiri, entah kenapa. Setelah kosong, aku letakkan gelas itu di sampingku, aku melihat kucingku, kucing berwana cokelat yang sedang terbaring miring di atas keset sembari menyusui anaknya yang juga cokelat. Beberapa hari lalu, kucing itu memiliki tiga anak, yang lainnya putih dan belang, tapi ibuku memeberikannya

It's Still Cloudy

I am in a coffee shop, I just order a coffee on cashier and pay it directly, and then I looking for a seat, seeing around, just a group of young boys with a high school uniform, sat on wooden chair around the table, and near entrance, there’s a girl with pink hijab sat alone, look like waiting for someone, she watched on her smartphone and then watching outside, drink her americano ice using the straw. I walked to her, but actually not for sit with her, I just want go outside. It is a cloudy day, but I think it wouldn’t be rain, its better when I sit in front of coffee shop, watching on the street, let the wind blow my face and mind, bellow a big umbrella—I don’t know the name, I just call it big umbrella. There is no one outside. So, I think it’s good for me, I look to ceiling in top of my head, I mean umbrella, I sit down on wooden teak chair, look like made from root of teak by local craftsman. I put my bag on the table—made from teak wood too. I draw out my laptop, then t

Terjebak

Terjebak, terjerembab dalam kenangan masa lalu yang memuakkan bukanlah hal yang mengenakkan, tidak mudah untuk keluar dari sana dan kembali ke masa kini, melanjutkan kehidupan dengan cinta yang baru, menjalani semua dari awal lagi, itu sangat sulit bagiku. Apa pendapatmu tentang orang yang tidak bisa move on selama lebih dari empat tahun? Bukankah itu menyeramkan, mengerikan, konyol dan menjijikkan, apakah kau mengalaminya? Aku rasa tidak, aku harap kau bersyukur karena belum separah aku, aku sudah merasakannya dan aku tidak ingin orang lain merasakannya. Aku tahu mungkin juga ada orang yang tidak bisa move on , termasuk dirimu mungkin, namun aku yakin tidak separah aku, aku harap kau prihatin dengan apa   yang aku alami sekarang, tapi aku tidak berharap kau prihatin dengan cara memasukkan receh ke dalam topiku, aku hanya berharap kau berkata “oh… kasihan sekali Muha.” Aku tidak tahu mengapa bisa seperti itu, mungkinkah dulu aku diguna-guna olehnya, tapi pria seperti

Yuk Serumah Saja

Gambar
“Kalau sampai Jakarta nanti, carilah kost yang lingkungannya baik,” kata Bapak, “yang dekat dengan masjid, yang ada eskalatornya, tapi kalau enggak ada juga enggak apa-apa, kumpul lah dengan orang-orang yang religius, tapi jangan terlalu religius, jangan terlalu fanatik, tapi jangan juga berkumpul sama orang yang berandalan pakai anting-anting di perut atau sebagainya, jauh-jauh kau dari lingkungan seperti itu, dan ingat, jangan sampai kau bikin tato, Bapak tak suka itu.” “Tapi kalau tato gambar ular boleh enggak, Pak?” “Tetap enggak!” Bentaknya “Lihat Bapak, walaupun bapak preman, Bapak tidak bertato, kan?...” Dan nasehat itu terus berlanjut. Pertama kali aku merantau ketika baru lulus dari SMA sederajat, aku langsung pergi ke Jakarta dengan nasehat seperti itu, dan aku bisa bilang, kalau di sana aku belum tahu sama sekali keadaan kota Jakarta, aku buta akan peta di sana, dan juga enggak punya GPS atau semacamnya, yang aku punya hanyalah secarik kertas berisikan alamat y

Mitos di Bukit Cinta, Negeri Atas Angin

Gambar
Legenda Bukit Cinta. Dahulu kala, ketika Majapahit berkuasa, Kerajaan Majapahit melakukan penyerangan ke Kerajaan Madiun, seperti yang kita ketahui Majapahit bukanlah sebuah kerajaan kecil, dan Sang Raja Madiun pun tahu akan hal itu, dan beliau juga tahu kalau sebenarnya raja dari Majapahit juga akan merebut putri dari Madiun untuk dijadikan selir kerajaan, jadi   Raja Madiun segera menyuruh Putri Sekar Sari untuk berlari sejauh jauhnya dari kerajaan itu. Di tengah gelapnya malam dan keributan di kerajaan akibat serangan itu, Sang Putri, Sekar Sari harus rela meninggalkan ayahnya juga kerajaan demi menyelamatkan diri, awalnya ia menolak perintah ayahnya, namun ia tahu itu bukanlah hal yang baik, jadi dengan menunggang kuda ia pergi dengan berurai air mata. Pelarian putri sekar sari bukanlah hal yang mudah, saat itu satu pleton pasukan berkuda dari Kerajaan Majapahit   diperintahkan untuk mengejarnya, namun pada akhirnya tak ada lagi yang berani mengikuti ketika Putri Sek