episode 7, suara menakutkan
ini adalah kelanjutan dari petualangan albert dan romeo yang berawal dari sebuah peristiwa perampokan di atm, jadi biar agak nyambung silakan baca dulu cerita sebelumnya. episode 6, detektif. atau baca mulai dari awal episode pertamanya
episode 7, suara menakutkan
...
Dan pelan-pelan pintu itu mulai terbuka. Hanya sedikit terbuka,
kemudian pak san antino mengintip dari sedikit celah yang terbuka itu. Ia tak
melihat apapun, ia hanya melihat ruangan yang ada dua meja serta beberapa
kursi, sebuah dispender dan sebuah lemari kecil, dan berkas-berkas yang berserakan
di atas meja serta di dalam lemari.
Pak san antino tak melihat tanda-tanda kehidupan disana. hanya
suara minta tolong itu saja yang menandakan kehidupan disana, tapi mereka tak
tahu dari mana asalnya. karena masih penasaran pak san antino kemudian mengambil
pistol dari kantong jacketnya. kemudian ia siaga dan langsung mendorong
pintunya, kali ini ia mendorong dengan menggunakan kakinya, dan itu bukan
terlihat seperti dorongan, itu lebih tepat di sebut tendangan.
Pintu itu terbuka, pak san antino menodongkan pistolnya kesegala
penjuru, bolak balik dari kiri ke kanan, Tapi tak ada apa-apa. Di ruangan itu
hanya ada mereka bertiga, albert, pak san antino dan romeo.
"Tidak ada apa-apa disini" kata pak san antino.
"Yo benar yo"
"Jangan-jangan" kata albert sambil memasang muka seram,
"-hantu"
Romeo ketakutan memegang tangan pak san antino, tapi pak san
antino langsung melepaskanya lagi, karena ia masih berkonsentrasi mendengarkan
asal suara itu, mereka mencoba hening dan menyimak darimana datangnya suara
itu, tapi suara itu tidak terdengar lagi. Hanya keheningan yang benar-benar
hening.
Mereka melihat ke pintu, pintu yang terletak di sisi lain dari
pintu dimana mereka masuk tadi. Pintuvitu adalah pintu dimana para nara pidana
tadi berbondong-bondong keluar, pintu yang menuju ke sel para tahanan.
"Ayo kita cari kesana" kata pak san antino sambol
menunjuk ke pintu itu.
"Pak lebih baik kita pulang saja pak", romeo
ketakutan"ini sudah malam, istri bapak pasti juga sudah menunggu"
kali ini romeo tidak menggunakan lagi gaya bicara rappernya karena ia merasa
ketakutan. Tapi kali ini ia juga tidak mengeluarkan keri gat seperti sebelumnya
karena suhu udara malam hari di kantor polisi itu sangat dingin, dingin sekali,
bahkan mungkin jika ada termometer mungkin akan menunjukan suhu 12 drajat
celsius.
"Sudah gapapa" kata albert "kita kan sudah menjadi
detektif resmi"
"Ayo kalian berdua ikuti saya di belakang"
Pak san antino kembali bersiaga di depan pintu, pintu menunu sel
tahanan itu. Dia membukanya pelan-pelan. Dal langsung masuk. Mereka juga tak
menemukan apa-apa disana. Pak san amtino terus berjalan lurus kearah Sel
tahanan di ikuti romeo dan albert di belakangnya.
Mereka sampai di sel, tapi mereka hanya melihat para tahanan
bersragam biru dan beberapa tahanan yang masih belum bersragam, tahanan itu
memakai pakaian aneh seperti kostum doraemon dan juga superman, dan satu tahan
yang aneh berambut afro memakai pakaian hitam lengkap. tahanan-tahanan itu
sedang terlelap menikmati dinginya malam tanpa selimut dan hanya beralaskan
tikar yang sudah lusuh dan berubah warna.
Mereka masih bingung dan bertanya-tanya darimana asal suara itu,
mereka masih penasaran, dan sudah tidak ada jalan lain disitu.
"Sudah pak tidak ada apa-apa disini" kata romeo.
"Baiklah mungkin suara itu hanya halusinasi kita sendiri yang
kelelahan karena seharian beraktifitas"
"Yo benar yo" raut ketakutan mulai hilang dari wajah
romeo, tapi tidak hilang seluruhnya. Romeo masih merasa sedikit ketakutan.
"Ya sudah mari kita pulang"ajak pak san antino.
Mereka berjalan kembali menuju ruangan sebelumnya. Kini romeo
berada paling depan, pak san antino di urutan kedua, sementara albert masih di
urutan paling belakang. Sembari berjalan ke arah pintu ruangan sebelumnya
albert mengawasi belakangnya, melihat para tahan-tahanan itu dengan wajah penuh
pertanyaan.
Saat tepat di depan pintu ruangan pak san antino suara itu kembali
terdengar lagi, suara permintaan tolong yang misterius dan membawa banyak
pertanyaan. Romeo yang sudah memegang grendel pintu kembali ketakutan.
"Pak suara itu lagi pak" kata romeo.
"Iya suara itu ternyata memang dari ruangan saya"
Romeo pindah ke belakang pak san antini dan apak san antino
kembali memimpin di depan pintu ia mendorong perlahan sambil mencoba
mendengarkan kembali suara itu, tetapi anehnya tidak terdengar lagi. Keheningan
kembali menyapa mereka bertiga.
Secara tiba-tiba pintu itu terbuka dan membuat mereka bertiga
kaget, pak san antino langsung menodongkan pistolnya lagi... dan ternyata itu
adalah seorang polisi yang bertugas malam.
"Bapak sedang apa disini?, bukankah tugas bapak sudah selesai
jam delapan tadi?" tanya pak polisi itu ramah.
"Iya, tugas saya sudah selesai tapi tadi saya mendengar suara
minta tolong dari ruangan saya dan juga dari sel, apakah kamu juga
mendengarnya?" Tanya pak san antino.
"Suara monta tolong?" Polisi itu penasaran menaikan
alisnya "tidak saya tidak mendengarkan apapun"
"Baiklah, saya akan pulang, silahakan lanjutkan tugasmu"
kata pak san antino dan langsung berjalan masuk ruanganya di ikuti romeo dan
albert yang tersenyum ke polisi itu, polisi itu pun membalas senyuman mereka
dengan ramah.
Mereka bertiga berjalan melintasi ruangan itu dan menuju ruangan
utama, sudah tak terdengar lagi suara misterius itu, tapi rasa penasaran masih
menyelimuti pikiran pak san antino dan albert, sementara romeo, romeo tidak
merasa sedikitpun penasaran. Hanya ada ketakutan yang ada dilam pikirnya. Kalau
saja mereka tidak segera pergi mungkin romeo sudah kecing berdiri sambil
berlari ketakutan.
Sesampainya diruangan utama, pak san antino melapor kepada seorang
polisi sementara albert dan romeo langsung berpamitan pulang. Setelah melapor
pak san antino juga langsung pulang.
Rasa penasaran itu masih ada dalam benak mereka bertiga hingga
mereka sampai rumah. Hingga akhirnya mereka tidur tanpa ketenagan di rumah mereka
masing-masing.
...
...
bersambung episode berikutnya...
Komentar
Posting Komentar
"Berkomentarlah." begitu kata Jackh Linborginh