Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2016

Parfum

Gambar
Kali ini aku akan menulis... ya mungkin review, tapi aku tak tahu apakah ini pantas disebut review, dan aku juga gak tahu apakah ini membocorkan ceritanya, semoga tidak, ya. Beberapa hari kemarin aku membaca novel terjemahan dari Jerman, Das Parfum, Die Geschichte eines Mörders karya   Patrick Suskind , atau kalau dalam Bahasa Indonesia bisa diterjemahkan menjadi, Parfum, Cerita Seorang Pembunuh. Parfum Sebuah novel yang bersetting abad 18, di Prancis, kala itu keadaan Prancis sangat buruk, prosentase kelahiran sangat tinggi untuk ukuran saat itu, bahkan kota Paris saja bisa menghasilkan sepuluh ribu bayi mulai dari yang resmi, haram, sampai yatim-piatu. Dan saat itu tepat pada tanggal 17 Juli 1736, seorang bayi terlahir di sebuah pasar ikan, ia bisa dibilang anak haram, dan tapi setelah itu ia juga bisa dikategorikan sebagai yatim-piatu. Tapi setidaknya ia beruntung, ia masih bisa selamat, karena mengingat keempat kakaknya berhasil mati dengan tenang. Anak itu bernam

Sang Penjaga

Beberapa hari lalu aku membahas tentang fashion, dan sekarang aku akan membahas lagi    oh sepertinya tidak    lebih tepatnya aku akan bercerita tentang kejadianku memakai pakaian yang aneh. Semua itu dimulai ketika berangkat futsal, aku biasa futsal seminggu sekali    walaupun aku tidak benar-benar bisa futsal dengan baik dan benar, hanya untuk olahraga sederhana saja    dan saat itu aku berangkat tidak pakai seragam futsal atau jersey sepak bola atau yang sejenisnya, aku memakai celana panjang hitam berbahan kain biasa seperti yang dipakai anak SMA dan sandal jepit biru yang sudah usang, untuk atasan aku memakai kaos berwarna biru laut berlengan panjang yang di belakang bertuliskan alamat serta nama toko bangunan, di depan ada logo huruf MJ, yang artinya Makmur Jaya. Ya, aku mendapat kaos ini dari toko bangunan ketika ayahku membeli seperangkat alat bangunan, dan aku rasa bahan kaos ini sama dengan bahan jersey sepak bola, jadi aku anggap saja ini sebagai jersey bola, kalau kau