atm 3, again

jadi, iniadalah kelanjutan dari cerita sebelumnya, atm berhantu dan yang ke dua atm2, reward, jadi kalo lo belum baca, sebaiknya baca dulu supaya paham jalan ceritanya. oke ini silakan baca...

atm episode 3, again...

            Setelah selesai minum albert langsung meletakan gelasnya di meja, diikuti dengan si romeo. “oke jadi kalian tadi-“ kata kemendan, tetapi belum selesai bicara, tiba-tiba ada suara peluru yang mengejutkan mereka bertiga di iringi pecahnya gelas bekas minum romeo.

"PYAR"

Seketika itu semuanya hening tidak ada yang bicara, hingga terdengar suara tawa, suara tawa terbahak-bahak dari arah tembakan tadi, mereka bertiga langsung menoleh. Dan mereka melihat seorang polisi dengan bola mata yang hanya terlihat warna putihnya saja memegang pistol yang siap akan di tembakan lagi.
“kalian mau satu tembakan lagi?” Tanya polisi itu dengan suara datar sedatar meja yang ada di sana.
“BUKAN AKU” kata romeo ketakutan sambil angkat tangan.

"DaR" satu tembakan lagi terlontar dari pistol polisi itu tapi tak mengenai siapapun.

"hei ada apa denganmu?" tanya pak san antino, "apakah kamu sudah memenjarakan para perampok dan penghipnotis tadi?" tetapi ia sepertinya tak mendapat respon dari polisi itu.

"hahaha" terdengar suara tawa lagi, dan munculah seorang berambut afro di belakang polisi aneh itu "apa kalian lupa kalau saya adalah seorang penghipnoti?" tanya pria berambut afro itu, "hai pak polisi, anak buahmu sudah saya hipnotis, sekarang dia sudah nurut sama saya".

"apa? jadi kamu?" tanya pak polisi, "baiklah ben, saya perintahkan kamu untuk melepaskan pistol itu, taruh pistol itu di bawah" perintah pak san antino ke polisi itu. tetapi tetap saja tidak di gubris.

"percuma, dia hanya patut pada perintahku"

"baiklah bapak-bapak berambut afro" kata pak san antino sambil tersenyum simpul terpaksa ke arah pria bermbut afro itu, "perintahkan anak buah saya ini untuk menurunkan senjatanya., saya takut terjadi apa-apa dengan kita semua".

"TIDAK" bentak penghipnotis itu."tunggu bau apa ini?" tanyanya sambil menutup hidung.

"keteknya" kata albert sambil menunjuk romeo "dia bau ketek dari tadi, apakah bapak lupa?"

"iya-iya" kata pak antino yang dari tadi juga penasaran asal bau itu "kamu turunkan tangan, tidak ada yang menyuruhmu angkat tangan"
"tapi pak saya takut di tembak" jawaab romeo "saya melakukan ini supaya tidak kena tembak, karena setau saya orang yang mengangkat tanganya tidak akan pernah di tembak yo"
"sudah, sudah cepet turunin tanganmu, sebelum saya suruh polisi ini menembakmu" kata si penghipnotis sambil menunjuk polisi di sampingnya.

"YEAY YEAY YEAY" terdengar sorakan riuh dari belakang dan di iringi munculnya si superman dan doraemon tanpa memakai topeng, tetapi mereka tidak sendirian, di belakang mereka ada banyak para narapidana yang berhasih dilepaskan, oleh polisi lain yang juga di hipnotis oleh si pria berambut afro.

"hei hei, lo lo lo" kata albert sambil menunjuk satu persatu orang yang ada di ruangan itu, " kalian tenang semua, gausah seperti itu, kalau kalian semua masih berteriak-"

"APA?"tanya seorang napi " lo mau jadi superhero disini?" di iringi suara tawa para nara pidana yang pecah.

"superhero?" jawab albert dengan nada seperti bertanya "lebih dari itu" kata albert sambil tersenyum."kalian lihat perut saya ini?" sambil menunjukan perutnya yang berbentuk kotak.

"apa? lo kebanyakan sit up?" tanya doraemon dengan nada mengejek.

"hei lo jangan becanda" jawab albert sambil menunjuk si doraemon "gue ga kebanyakan sit up, apa kalian tidak tahu kalau di perut gue ini adalah BOM"

"APA? BOM?"tanya pak san antino terkejut

"iya" jawab albert "jadi sebenarnya saya terroris saya akan meledakan seluruh tempat ini jika kalian tidak patuh pada perintah saya"
....
seketika semua panik.

"DIAM-DIAM KALIAN SEMUA" teriak akbert " KALAU KALAIN TIDAK DIAM SAYA AKAN MENEKAN TOMBOL DI PERUT SAYA DAN,,,,, BOOOOM ,,,, SEMUA RATA DENGAN TANAH" ancam albert "HAHAHA" dilanjutkan dengan tawanya.

"baik-baik sekarang apa maumu nak?"tanya pak san antino.

"oke jadi sekarang begini" kata albert "sekarang semua para napi kembali ke tempat masing-masing, dan pak afro sadarkan polisi-polisi yang sudah anda hipnotis, setelah sadar kalian para perampok dan penghipnotis langsung ikut masuk sel seperti para napi" kata albert sambil tersenyum.
"lakukan-lakukan dari pada kita semua mati" kata pak san antino
"TUNGGU" bentak albert lalu menghadap pak san antino "lo dan pak san antino" kata albert sambil menunjuk ke arah romeo dan pak san antino.
"gue romeo, panggil saja roy"
"iya terserah!!!" kata albert "kalian berdua cepat giring para napi ini, setelah itu langsung kembali kesini, ada perintah lagi"
setelah panghipnotis menyadarkan dua orang polisi, polisi itu langsung bingung dan menodong albert dan romeo "angkat tangan".

"MAU APA? HA....?" kata albert mengancam.
"eh turunin-turunin" kata pak san atino memerintahkan kedua polisi itu, "ia terorris ada bom di perutnya, mending turunin daripada kita semua meledak disini"
"HAHAHA NAH INI BARU BENER" kata albert, "CEPAT KALIAN SEMUA LAKUKAN PERINTAH SAYA"
semua panik, para napi berlarian kembali ke selnya, para rampok dan penghipnotis itu juga, termasuk pak san antino dan albert juga ikut lari kearah sel untuk memastika bahwa semua napi masuk selnya.

"HEH KALIAN NGAPAIN MASIH DISINI?"tanya albert ke kedua polisi yang tadi di hipnotis "CEPAT KALIAN IKuT KOMANDAN KALIAN"

dan dua polisi itu langsung berlari mengikuti para napi dan ketuanya-pak san antino.
 ...

di sel.
"CEPAT-CEPAT SEMUA MASUK" perintah pak san antino "SEBELUM TEMPAT INI DILEDAKAN OLEH TERRORIS GILA ITU"

"yoyo yo yo ayo masuk yo, cepetan yo kita semua pasti tak mau gosong karena ledakan bom yo, ayo masuk sebelum meledak yo" romeo bernyanyi.

"semua sudah masuk?" tanya pak san antino.
"sudah yo lihat yo si doraemon, si superman, si hipnotis, semua sudah masuk yo, ayo kita kembali yo"
"WOE KAMU DIAM," bentak pak san antino ke romeo"kamu ga tau kita mau diledakin, jangan nyanyi terus"
....

setelah semua selesai di kurung, pak san antino dan dua orang anak buahnya serta pak polisi itu langsung kembali ke tempat dimana albert berada.

"semua sudah kami laksanakan" kata pak san antino sambil hormat ke albert, "apa tugas berikutnya? tapi saya mohon jangan ledakan bom itu?" kata pak san antino sambil menunjuk ke perut albert.
"LEDAKAN?"tanya albert dengan suara yang lantang.
"JANGAN YO JANAGN, JANAGN YO...................." teriak romeo  tidak jelas.
lalu si alber tertawa "hahahaha" dan tiba tiba tanganya langsung menekan perutnya. 
"TIDAK.............................." teriak romeo historis bukan histeris.

"BUM" kata labert. "hahaha ini buku saya tadi, bukan bom" sambil tertawa terbahak-bahak dan mengeluarkan bukunya dari dalam perut.
"yo bener yo"
"gue tadi waktu sebelum berdiri nyelipin buku ke celana buat ngancam si hipnotis"' kata albert "tak ku sangka berhasil hahaha, dan kalian juga ketipu"
"wah tak saya sangka kamu benar-benar cerdik albert" puji pak san antino "sekali lagi saya berterimakasih padamu" kata pak san antino sambil menjabat tangan albert.
"ya sama-sama pak"
"lo bener-bener hebat yo" puji romeo.
"oke-oke kalian berdua silakan duduk dulu" kata pak san antino "mari kita lanjutkan lagi"

romeo dan albert menghempaskan bokongnya ke kursi yang ada di depan meja pak san antino, dan pak san antino langsung ikut duduk di kursinya sendiri yang empuk , lebih empuk dari permen kapas. 
....
bersambung episode berikutnya...

Komentar