assassin also love mom, sebuah cerita dari seorang pembunuh
ps: i love mom @bukune @bukuberkaki |
Oke, kini aku melihatnya
sedang terbaring lemah di sebuah kasur, matanya sedang terpejam, ya ia sedang
tidur. Tetapi sepertinya sudah saatnya aku membuat orang itu tertidur untuk
selamanya, ya "selamanya", di tempat lain, yang lain dari kamarnya
saat ini.
Tapi sepertinya aku harus
memastikan dulu apakah benar orang ini yang harus aku bunuh.Sebentar, aku harus
mengecek fotonya dulu.Yup ternyata benar.
Sebaiknya harus cepat aku
lakukan supaya tidak ada orang yang mengetahuinya, walaupun sepertinya aku
sudah membunuh semua orang di rumah ini.aku harus lebih dekat lagi untuk
memastikan dia nanti akan cepat tiada.
Oke ini dia "AK 47" kebanggaanku, aku
mendapatkanya dari bosku, ketika aku berhasil membunuh saingan bisnisnya.oke
lupakan saja.
Tunggu, apakah aku tidak
terlalu kejam jika aku membunuhnya dengan senjata ini. Sepertinya tidak, ah
bisikan macam apa ini, baiklah tinggal melakukanya saja.
"Selamat tinggal
orang yang tak ku kenal"
"DOR-DOR-DOR"
Suara tembakan yang
terdengar keras hingga memekikan telingaku dan puncratan darah yang keluar
bersamaan dengan suara itu, kini mengalir dari kepala sang pria target buruanku
yang harus aku bunuh ini. dan ini juga menandai akhir misiku kali ini.
Apa yang kau lakukan
berikutnya?
Apa kau bertanya begitu,
baiklah aku akan membersihkan semua sidik jariku di sekitar tempat ini,
menghapus semua jejak keberadaanku dan meninggalkan mayat ini, aku harus
melakukanya semua dengan cepat dan sangat rapi. lebih rapi dari pakaianmu saat
ini.
Apa kau bercanda?
Jawabanya Tidak, aku tidak akan menguburnya, aku hanya dapat tugas untuk
mengakhiri hidupnya. lagi pula kalau aku harus menguburnya itu juga akan
menghabiskan waktuku.
Sekarang aku tinggal
kembali ke markas bosku untuk menerima tugas lagi, dan pastinya aku juga akan
menerima sebuah reward untuk ini.
***
"Bagus, bagus"
puji bosku kepadaku "aku tidak sia-sia memiliki pembunuh bayaran
sepertimu, ini untukmu", katanya sambil melemparkan sebuah amplop yang
sepertinya berisi uang, yap, amplop, bukan koper atau selembar kertas yang
biasa di sebut cek.Sepertinya memang sedikit sekali untuk bayaran seseorang
yang berhasil menghabisi nyawa seseorang yang tak berdosa, dan tak pernah ku
temui.Tapi percayalah ini sudah lebih dari cukup untuku dan untuk ibu ku yang
kini sedang di rumah menunggu kepulanganku.
Iya, memangnya kenapa?
Apakah aku tidak boleh memberi uang dari hasil ini, lagi pula hanya ini yang
aku bisa.
"Baiklah bos, apa
ada lagi misi untuku?"
"Ya ya ya"
katanya sambil tersenyum, iya itu memang senyuman yang jahat dan munafik, aku
tahu itu "kalau kau ingin membunuh lagi, baiklah ini targetmu
berikutnya" katanya sambil memberikan sebuah foto kepadaku "laki-laki
yang menyuruh membunuhnya adalah man..." tak sempat aku mendengar
kata-katanya aku sudah meninggalkanya. Lagi pula buat apa aku harus
mendengarkanya jika aku sudah mendapat foto dan alamatnya, toh tugasku kan
hanya menghabisi nyawa targetku.
Sebentar, aku harus
melihatdulu alamatnya.
Tunggu...
Ini, ini-ini alamat
rumahku sendiri, siapa yang harus aku bunuh, sebentar aku lihat dulu foto
tadi, apa ini benar? Wanita ini memiliki wajah yang hampir mirip
seperti ibuku, tunggu ini bukan mirip, ya ini "ibuku".
Apa? Jadi targetku kali
ini adalah ibuku sendiri, apa aku gila? tunggu, bukan aku yang gila, tentu saja
aku tidak akan melakukan ini, aku mencintai ibuku, lebih dari siapapun. Aku pun
melakukan pekerjaan yang tak patut di kerjakan ini juga karena aku ingin
membahagiakan ibuku. tapi kalau dia
tahu pekerjaanku seperti ini, sepertinya tidak akan bahagia, oke baiklah
bisa kita lanjutkan saja...
Aku harus kembali ke
bosku tadi, aku harus tanya siapa yang menyuruhku membunuh ibuku. oh sepertinya
kurang tepat, yang menyuruhku tadi sudah pasti adalah bosku sendiri, aku cuma
harus tahu siapa klienya.
Sepertinya ibuku selama
ini tidak memiliki musuh, ia orang yang cukup baik menurutku. Bukan, bukan
hanya cukup baik. Ibuku adalah orang yang sangat baik, ia adalah orang yang
mengasuhku selama ini, ia orang yang yang membesarkanku dengan kasih sayang. Ia
adalah orang yang ku carikan nafkah selama ini. Setelah ia cerai ia yang
menjadi tulang punggung keluargaku. Dan kini aku adalah tulang punggu
keluargaku.
Apa? dia kurang baik apa
coba? Kenapa ada yang tega mau membunuhnya?
Ya aku harus tanya dulu
ke bosku siapa klienya. Atau mungkin aku hanya perlu ke gudang senjata markas
ini saja.
"Untuk apa?" apa kau bertanya seperti itu.
Tidak aku tidak harus
menjelaskanya kepadamu, nanti kau akan tahu sendiri.
.....
"Buka gudangnya, aku
perlu rocket launcher"
perintahku kepada penjaga gudang senjata, atau lebih tepatnya garasi yang di
sulap jadi gudang senjata.
"Untuk apa?Apa kau
ada misi di pelabuhan?" tanyanya.
Markas ini memang
memiliki persenjataan yang lengkap, semua senjata yang ku butuhkan bisa
kudapatkan hanya dengan berkunjung ke gudang senjata markas ini.aku tidak tahu
dari mana mereka mendapatkanya, aku hanya bisa memakai saja.
"Iya, cepat
ambilkan!!!"
Semua orang disini patuh
kepadaku, karena mereka tahu kalau aku adalah orang kepercayaan bosku, ya
kepercayan bosku, tapi sepertinya tidak lagi, karena... aku akan menghianati
kepercayaanya.
"Ini, semoga
sukses" kata penjaga itu sambil memberika rocket launcher itu kepadaku.Ku tinggalkan saja orang itu
tanpa berkata apa-apa, ku berjalan dengan senyum kemenangan menuju gerbang
markasku.
Yap, kini aku sudah di
depan rumah besar itu, bukan, bukan rumah ibuku, ini masih rumah tadi, rumah
yang biasa ku sebut "markas". Tapi sebentar lagi sepertinya rumah ini
beserta isinya akan hilang, akan lenyap, ya semua. Termasuk bosku, tadi apa aku
bilang "aku akan nenghianati kepercayaan yang di berikan bosku".
Apa kau sudah tahu
rencanaku?
Apa kamu masih belum
paham juga!!! Baiklah simak ini baik-baik.
Kini rocket launcher ini
sudah ada di tanganku, ya ku panggul senjata yang berat ini di bahu kananku, ku
arahkan tepat ke tempat dimana bosku sedang duduk santai sambil menghisap
cerutunya, keker di rocket launcher ini tidak akan meleset, percayalah, aku
ahli dalam melakukan ini, walaupun meleset itu mungkin sedikit, dan itu juga
pasti akan bisa membunuhnya.
Kau tahu, dua tembakan
dari rocket launcher ini sudah bisa meluluhlantakan bangunan di hadapanku ini
beserta isinya, apa lagi di bangunan yang ku sebut markas ini juga banyak bahan
peledak.
"Ma'afkan aku bos,
selamat tinggal"
"DUAR" ledakan
pertama di iringi teriakan kepanikan. Oke aku arahkan ke tempat lain, tidak aku
tidak perlu repot mengekernya lagi, "DUAR" Lagi, dan itu pasti juga
sudah selesai.
Kau lihat itu, semuanya
terbakar di iringi ledakan-ledakan lain yang sepertinya berasal dari bahan
peledak yang ada di sana. sudah tidak ada teriakan lagi dari sana. Sepertinya
semua sudah mati.
"Maafkan aku bos aku
menghianatimu, kau perlu tahu, walaupun aku seorang pembunuh bayaran berdarah
dingin yang kadang tidak segan menghabisi nyawa targetku, tapi aku masih punya
kasih sayang, terutama kepada ibuku".
Ya "IBUKU", apa
aku perlu mengulangiya lagi?, sepertinya tidak, dan sekarang sepertinya misiku
sudah selesai.
Belum?
Ya aku tahu aku belum
tahu siapa klien bosku yang membayar untuk membunuh ibuku.Tapi aku rasa aku
sudah tahu dari kata-kata bosku tadi, yang pasti adalah seorang laki-laki. Dan
mana mungkin ibuku mempunyai musuh seorang laki-laki, dia hanya berteman dengan
teman-temanya yang perempuan setelah ia bercerai dari ayahku.
Ayahku?, Tunggu, apa benar ayahku yang ingin membunuh ibuku...?
Tidak, ini tidak mungkin,
oh lupakan saja, aku tidak perlu tahu siapa itu, aku juga tidak perlu
membunuhnya.Yang harus aku lakukan saat ini adalah pulang ke rumah, untuk
menemui ibuku, memastikanya bahwa beliau tidak apa-apa. Karena aku tahu ibuku
pasti sedang di incar, untuk di bunuh. Siapapun itu yang mengincar ibuku ia
harus berhadapan denganku.
Aku akan menjaga ibuku
dengan penuh kasih sayang, seperti kasih sayang yang beliau berikan kepadaku
selama ini.
end......
apa? … kau ingin tahu
siapa aku.
baiklah, kau tidak perlu
tahu siapa aku, apakah aku anggota yakuza, apakah aku seorang mafia rusia,
apakah aku anggota gangster meksiko, kau tidak perlu tahu siapa aku, aku hanya
ingin berbagi cerita lewat blog ini, yang tentunya lewat izin pemilik blog.
aku hanya ingin
menyampaikan betapa kejamnya seseorang ia pasti menyayangi ibunya, apakah kau
tahu fir'aun, oh bukan, bukan, kau pasti tahu hitler kan?, orang yang memiliki
kumis aneh itu, tapi kita tidak membicarakan kumisnya. Kau pasti tahu betapa
kejamnya seorang hitler atau seorang fir'aun, seberapa kejamnya mereka,
mereka pasti mencintai ibunya. Pasti,
aku berani taruhan untuk itu.
sekali lagi
"walaupun aku seorang pembunuh berdarah dingin, aku masih mencintai
ibuku"
terimakasih sudah
menyimak ceritaklu
apa...? kelanjutan…
kau ingin tahu
kelanjutanya, oh tidak, maksudku,,, entahlah, aku tidak tahu apakah ada
kelanjutanya atau tidak. aku tidak memikirkan sejauh itu, aku hanya mencoba
cerita lewat satu postingan di blog ini saja, kalau aku buat panjang ceritanya
pasti kau juga akan malas membacanya di sebuah blog. jadi, kalau kau tanya
apakah ada kelanjutanya, entahlah, aku tidak tahu.
видеть вас снова
buku ne memang gudangnya buku2 berkualitas ya..
BalasHapusyuhu bener banget bro...
Hapus