sesuatu yang horor

Kali ini aku hanya ingin mengucapkan, mohon maaf lahir dan batin.
Terimakasih.




Ya tadinya mau udahan, tapi gak jadi, oke, aku akan melanjutkanya.
Gini, lebaran tahun ini beda banget dengan sebelumnya, dan perbedaan yang paling menonjol adalah tahunya, jika tahun lalu adalah tahun 2014 sekarang adalah 2015. iya gak penting.

Jadi gini, entah percaya atau tidak dalam satu hari waktu lebaran kemarin, banyak orang bertanya "Kapan Nikah?".

Ya, itu benar-benar menyebalkan.
Salah satu contohnya adalah, guru ngajiku dulu, waktu main ke rumahnya, dengan raut muka bahagia tanpa beban ia mengatakan "eh kamu Muhai yang dulu ya?"
Dan karena aku merasa iya, jadi aku menjawabnya dengan "iya" sambil mengangguk dan tersenyum.
"Temanmu si Kim sudah nikah, kamu kapan?"
Dan aku hanya mengatakan "hehehe" dengan nada datar tanpa ekpresi.

Terus setelah itu ketemu dengan ayahnya temanku. Beliau bertanya "temanmu udah nikah, udah punya anak, kamu gak pengen?"
Kali ini aku menjawab dengan bijak "enggak, umur saya masih 16, belum cukup umur" dan aku akhiri dengan senyum dan langsung mengatakan "permisi kebelet, toilet dimana ya?" Tentu saja dengan muka tegang agar dia percaya.

Yang satunya lagi, dan yang paling menyebalkan adalah, pertanyaan itu keluar dari mulut Dora atau siapalah namanya, Waktu itu nganterin Dora ke rumah temanya. Dengan sangat polos dan tanpa merasa bersalah, tanpa merasa bedosa, dan juga tanpa belas kasihan ia bertanya.
"Mas Muhai kok gak nikah, mbak Anu aja udah tunangan?"
"Hah" aku pura-pura tak mendengarnya.
Dia benar-benar tidak tahu betapa kejamnya pertanyaan ini.
Terus dia mengulangi pertanyaanya lagi.
"Iya mau nikah sama siapa, calonya saja gak ada, kamu?" maksudnya tanya balik kamu kapan nikah?.
"Hah?" Dia pura-pura gak dengar.
"La kamu kapan?, aku nunggu kamu dulu, Don"
"Hah, enggak, aku masih sekolah, aku mau kuliah dulu nanti abis kuliah baru nikah."
"La sekarang kelas berapa?"
"3 Smp, mending mas Muhai duluan"
Don, berhenti bertanya seperti itu, atau kau akan ku turunkan di jalan.

Nah, dia baru kelas tiga smp, kalau aku menunggu dia duluan itu artinya delapan tahun kemudian, atau bahkan lebih. jadi, lebih baik aku mencabut kata-kataku yang tadi.

Dan sebenarnya masih ada banyak pertanyaan horor semacam itu yang di tanyakan kepadaku, padahal umur baru 17 tahun, nasib.

Jujur sebenarnya aku tidak terlalu tua, hanya saja ada beberapa teman sd ku yang sudah menikah, dan punya anak, jadi aku mendapat pertanyaan itu berulang kali.

Dan jika aku mendapat pertanyaan itu lagi, mungkin aku hanya akan menasehati diriku sendiri dengan bilang "yang sabar Hai, badai pasti berlalu".

Kabar baiknya sekarang Dona sudah bisa tidur dengan tidak menyalakan tipi dengan suara keras, jadi aku bisa tidur dengan nyenyak.
O iya kemarin Dona pinjam hpku buat facebookan, dan dia lupa gak log out, jadi aku iseng-iseng buka inboknya. Dia kirim pesan sama pacarnya, lucu banget kalau di baca. Ceritanya cowoknya Dora ngirim pesan facebook ke Dora, mbak mbak mbak mbak gitu terus beberapa kali, kadang di kasih emoticon senyum. terus baru di balas Dora dua hari kemudian "ada apa dek?". Hahaha ngenes banget nih anak, sama sepertiku.
Selain itu juga bayak banget yang mengiriminya pesan, friend requestnya juga banyak banget sampai lima puluhan kalau gak salah, aku kalah, kalau aku hanya sekitar 170 an.
Kayaknya anak ini terkenal banget dah, anak populer gitu sepertinya, dia juga penari sufi, sebenarnya aku juga kurang tahu penari sufi itu apa, sepertinya yang muter-muter gitu pakai topi lancip, aku hanya heran saja kalau muter-muter begitu apakah tidak puyeng?.

Kabar yang lainya.


Aku sudah baikan sama dia, ya dia, yang dulu sempat... ah sudahlah, dari dulu emang baik sih, cuma hanya gimana gitu.
Sekarang dia di rumah, aku juga di rumah, kemarin waktu lebaran aku main kerumahnya, ah gimana sih mau cerita bingung euy.
Tapi agak sedih juga sih, kemarin dia kan ngajakin jalan gitu, terus karena saking senangnya aku malah bingung, berbasa-basi, eh tiba-tiba dia malah sms, "eh gak jadi ya aku di ajak sama teman-temanku nih, ntar malem aja ya :)" iya, ngenes banget kan.
Malamnya aku malah ketiduran, dan terbangun pukul 12 malam ketika pesan darinya masuk, "kok tadi gak jadi sih?"
Tambah ngenes lagi.

Ya tapi walaupun begitu, setidaknya aku sudah bahagia, Hanya dengan melihat seutas senyum di wajahmu sudah membuatku bahagia. Benar-benar bahagia, Dan semoga dirimu selalu bersedia memberikan kebahagiaan bagiku.

See you.

Komentar

  1. pertanyaan yang senada, sudah punya momongan berapa? tapi kami tidak menganggapnya sebagai sebuah teror ataupun horor, lebih menyikapinya sebagai doa dan bukti bahwa mereka peduli kepada kita.
    Ngomong-ngomong, emang kapan rencananya mau menikah? Ups! Hehehee....

    BalasHapus
  2. Emang ya... Padahal 17 itu masih mudah banget.
    Anak sekarang mah gitu. Ntar jangan-jangan masih SD udah ditanyain, "Kapan nikah?" -_-

    BalasHapus
  3. Hehe.. saya juga udah sering ditanya kayak gitu Muhai.. hehe.. Waduh rada-rada membatin ketika temen-temen seangkatan yang lain udah mau nambah anak yang kedua... Oh Tuhan di mana jodoh hamba? hehehehehehehe :)

    BalasHapus
  4. Sabar aja mass.... Jodoh mah ada yang ngaturr...
    #kayak gue laku aja.

    BalasHapus
  5. ngenes banget tuh mau jalan ga jadi :)

    BalasHapus
  6. Hei,kamu. Kapan nikah? Hahaa

    Aku jg gak tau kenapa satu pertanyaan itu hadir saat lebaran -__-
    jadikan motivasi aja dari pertanyaan2 itu :)

    BalasHapus
  7. Gue ga pernah di tanyain kapan nikah :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya gu sekarang yang nayain, kamu kapan nikah?

      Hapus
  8. kata-kata yang selalu di tanyakan sama orang 'kapan nikah' hmm nanti kalau alloh udah memberikan jodoh baru nikah :D

    BalasHapus
  9. Jadi udah ngak meraha jomblo lagi ??? udah syaang2an kembali yaaa hua hua

    BalasHapus
  10. Terima kasih buat informasinya, semoga kita semua selalu ada dalam keberkahan

    BalasHapus

Posting Komentar

"Berkomentarlah." begitu kata Jackh Linborginh