mendekati

Mayday mayday lebaran sudah dekat.

Dan seperti halnya tradisi lama para leluhur Indonesia yang telah mendarah-debu-asap-knalpot, salah satu tradisi unik dan aneh orang Indonesia adalah mudik.

Mudik, itu artinya banyak sekali acara berita live di televisi menyiarkan keadaan seputar Jalur Pantura, entah kenapa Pantura. Pantura itu seperti halnya sebuah cerita cinta, panjang berliku dan bergelombang, penuh penderitaan bagi orang yang melewatinya.

Nah, semoga kalian yang mudik selamat sampai tujuan, satu-satunya cara agar selamat adalah jangan mudik sambil membaca postingan ini, iya Anda mudik ngapain juga baca ini.

Selain info Jalur Pantura biasanya juga ada info buat yang mudik dengan kendaraan umum, tapi tak seheboh laporan dari Pantura. Ya pokoknya setiap jam stasiun telepisi berlomba-lomba untuk update informasi tentang mudik mereka.

Sebelum terlalu jauh basa-basi yang tak perlu seperti ini--saya juga tidak tahu ngomongin apa di atas itu.

Tapi kalau itu artinya mudik, akan banyak orang di rumahku.

Dan salah satu orang yang aneh juga akan datang kesini, siapa dia? Dia adalah keponakan perempuan yang mondok di pesantren sambil sekolah, sekarang smp entah kelas berapa.

Walaupun masih smp badanya tinggi, dan dia masih polos banget dan lebih cenderung ke bego kayaknya. Hehe enggak lah, anak orang itu.

Dia pulang ke rumahku.

Dan asal kau tahu saja apa yang di lakukan anak ini--namanya Dona. Ya akan aku beri tahu. Dia akan mendominasi semua yang ada di rumah, dia akan mengambil alih semua yang ada di rumah.

Kalau dia di rumah, aku gak bisa nonton tipi. kalau dia di rumah, gue gak bisa poop sembarangan, eh masa poop sembarangan, enggak ding becanda. Hehe

Ya pokonya gue gak bebas deh.

Kemarin saja baru dateng udah cerewet banget nanya ini lah, nanya itu lah. Nyanyi-nyanyi gak jelas niru di iklan televisi lah.

Dan yang aneh lagi, si Dona ini gak bisa tidur kalau gak di depan televisi, jadi kalau di rumah gue, dia tidurnya di depan televisi gitu, ya mungkin pembalasan dendamnya kali ya selama di pesantren gak bisa ngapa-ngapain.

Dia bener-bener gak mau di suruh tidur di kamar, mungkin dia akan berubah jadi manusia srigala kalau di paksa. Tadi malem saja, waktu gue baru pulang nongkrong sekitar pukul sebelasan malam kalau gak salah, gue masuk rumah eh tu televisi masih nyala, dan usut punya usut di depanya ada si Dona yang tidur lelap di sana pakai selimut pakai sprei gitu, pokoknya lengakap dah.

Ya gue biarin aja, tidurnya lelap banget, gak tega bangunin, gue matiin televisinya aja, terus tiba-tiba dia ngigo gitu "jangan mati'in, jangan, jangan", tapi tidak histeris dan mukanya masih tertidur tenang.

Hwaha gue heran ini sebenarnya udah tidur belum sih.

Abis itu diam lagi.

Terus gue tinggal ke kamar gue, gue mau tidur. Gue matiin lampunya, eh dia ngigo lagi kayak sebelumnya, emang bener-bener aneh nih anak.

Dan waktu sahur juga, dia susah banget kalau di bangunin, dia mungkin di bangunin pakai suara ledakan granat aja juga masih susah, dia udah bangun tapi gak mau bangun gitu, nah loh gimana tuh. Ya kalau tipi yang ada di depanya di nyalain dia baru bangun dan mau sahur. Aneh kan.

Anak ini memang lucu dan ajaib, jadi gue biarin saja dia di rumah bersenang-senang semaunya, terserah dia. ya sebenernya gue takut, katanya di pesantren dia ikutan pencak silat. hmmm cewek kalau ikut silat atau karate atau apalah itu kayaknya serem ya. gue jadi ingat si dia, dulu dia juga ikutan pencak silat, dan gue dulu juga serem dan merasa aman kalau di sampingnya... ehm keinget dia lagi dah. Sudahlah sebelum aku tenggelam terlalu jauh dalam nostalgia bersamanya, lebih baik aku sudahi saja post kali ini.

beginilah derita orang yang tak bisa move on.