atm 5, penjinak
jadi, iniadalah kelanjutan dari cerita sebelumnya, atm berhantu dan yang ke dua atm2, reward, yang ke 3 again. yang ke 4 bom, jadi kalo lo belum baca, sebaiknya baca dulu supaya paham jalan ceritanya. oke ini silakan baca...
5, penjinak
...
Siapa
yang berani-beraniya memasang bom ini di ruangan saya. Pikir pak san antino.
Romeo yang masih berdiri tegak di dekat albert yang masih pingsan
melihatkan raut wajah ketakutan. Keringatnya pun bercucuran membasahi badan
kaosnya. Romeo tak ingin meledak, romeo mulai ragu pada albert yang ia kira
adalah anak bego, ia mulai menyangka kalau albert benar-benar terrorris, tapi
ia sudah terlanjur berbohong pada pak san antino, romeo sudah mengatakan kalau
albert adalah rekan detektifnya, jika ia menuduh albert maka ia juga akan
terlibat.
"Hei kau"kata pak san antino "siapa kau? Rom, tadi
kau mengatakan kau adalah detektif",
"Panggil aku roy" kata romeo "i-iya
pak"lanjutnya ragu.
"Ya, tadi kamu mengatakan kalau kalian adalah detektif,
apakah kalain bisa menyelidiki kasus ini?"
Romeo bingung apa yang harus ia lakukan, apa yang harus ia
katakan. Kalau pak san antino tahu kalau dia berbohong pasti ia akan di tahan,
dan ia bersama albert malah akan dituduh sebagai terrorris. terroris kelas
amatir.
"I-iya pak, s-saya bisa"
"Bagus, silakan selidiki kasus ini, terserah kamu mulai dari
mana"
"Ta-tapi pak", kata romeo ragu, ia menelan ludah
"s-saya harus menunggu rekan saya siuman dulu, saya tidak bisa menyelidiki
kasus ini sendirian".
"Oh ya silakan", kata pak san antino "saya ada ide
agar ia cepat siuman"
"Apa pak?"
Pak san antino berjalan mendekat kearah romeo, sekarang pak san
antino berdiri tepat di depan romeo, semua mata yang ada di ruangan itu melihat
kearah mereka. tiba-tiba pak san antino memegang bagian bawah baju romeo dan
menariknya ke atas. Romeo memberontak. ia makin ketakutan dan keringatnya makin
deras keluar dari pori-porinya.
"WOE PAK APA YANG LO LAKUKAN YO" tanaya romeo "SAYA
MASIH NORMAL YO, SAYA MASIH SUKA CEWEK YO, TOLONG JANGAN NODAI SAYA PAK!!!!
TOLONG SEMUA TOLONG SAYA" romeo berteriak dan semua polisi yang ada disana
masih terdiam, karena mereka yakin ketuanya tak akan melakukan tindakan aneh
semacam menelanjangi romeo dan memajangnya di depan kantor polisi agar banyak
yang melihat.
"Kamu tenang!!" Bentak pak san antino "buka bajumu,
dekatkan ketekmu ke albert, pasti nanti akan terbangun karena bau ketekmu,
cepat lakukan!!!" Perintah pak san antino tegas.
"Yo yo yo tenang yo gue bisa lakukan sendiri yo" kata
romeo "bapak memang jenius yo"
Romeo melepaskan bajunya, dan melemparkan kearah pak san antino,
pak san antino melemparkanya ke lantai dan marah-marah gak jelas tetapi romeo
tak menghiraukanya. Romeo merunduk ke bawah mengangkat salah satu tanganya
keatas, dan menempelkan keteknya ke muka albertdan menggosok-gosoknya
dimukanya.Mulai ada tanda kehidupan di wajah albert, hidung albert mulai
mengendus seperti babi ngepet yang kehabisan lilin merah. Dan tiba tiba albert
langsung terbangun dengan gelagapan. Seperti habis mimpi buruk.
"Ini , gue sudah tahu, gue di asingkan dibuang ke tempat
sampah busuk, gue sudah pernah mimpi ini, pada akhirnya gue akan..." semua
mata tertuju pada albert yang baru saja ngomong tidak jelas.
"Yo dia bangun yo" kata romeo.
"Benar kan ideku"
"Apa-Apa?" Albert kebingungn"apa yang baru saja lo
lakuin ke gue" albert berdiri dan tangan kirinya mengepal dan tangan
kananya menunjuk ke arah romeo.
"Yo yo yo santai yo", kata romeo "lo tenang aja yo,
lo tadi pingsan yo gara-gara kebanykan minum, terus lo gue coba bangunin pake
bau ketek gue, dan ternyata berhasil yo, dan sekarang-"
"Itu" kata pak san antino menunjuk ke arah bom.
"BOM"kata albert terkejut"b-bukan saya yang masang
pak, saya tadi cuman bohong tentang terroris untuk menyelamatkan kita semua
dari para napi, saya manusia biasa pak, saya-"
"Tenang lah nak, saya tidak menuduh kalian yang memasang bom
ini, tapi saya miminta kalian menyelidiki siapa yang memasang bom ini, saya
tahu kalian adalah detektif yang hebat"
Para penjinak bom itu datang, ke ruangan itu memakai kostum yang
aneh agar terlindung dari ledakan tak terduga dari bom itu. Empat orang
penjinak itu mendekat ke bom itu, mengelilingi bom yang tertempel pada kursi
itu, memandang bom dengan muka aktual.
"Kalian semua keluar dulu dari ruangan ini" kata salah
seorang penjinak bom.
"Cepat-cepat ayo kosongkan ruangan ini"perintah pak san
antino. Dan semua orang langsung keluar dari ruangan itu.
Penjinak bom itu mulai bertindak, salah seorang terlihat
mengeluarkan alat yang mirip penjepit gorengan, dan itu memang penjepit
gorengan yang sudah di modifikasi sedemikian rupa hingga bisa digunakan sebagai
penjepit yang bisa digunakan mengambil suatu barang. Penjinak bom itu
menggunakan penjepititu,bukan untuk mengambil bom, melainkan mengambil sebuah
kaos yang tergeletak di dekat kursi. romeo yang melihat dari kejauhan bingung
apa yang akan dilakukan para penjinak bom ini dengan kaosnya.
Penjinak bom yang memegang kaos itu berdiri di antara para
penjinak bom yang lainya, Kaos itu hanya di pegang dengan penjepit saja, romeo
tidak tahu apa yang akan dilakukan pada kaos itu berikutnya. entah akan di
jadikan barang bukti atau apa. tetapi penjinak yang lain terlihat sibuk dengan
bom itu. Mereka terlihat sedang berdiskusi, membicarakan sesuatu. Sesuatu yang
penting agar bom ini tidak meledak tiba-tiba.
Bom itu terus berjalan mundur dan tak bisa bergenti, para penjinak
masih berdiskusi diantara tiga kabel berwarna merah, kuning dan hitam , mereka
harus memotong salah satu agar timernya berhenti dan bom tidak jadi meledak,
jika mereka salah memotong maka bom itu akan langsung meledak. Menghancurkan
seluruh tempat itu.
Walaupun sudah sering melakukan hal seperti itu, para penjinak bom
itu masih bingung, karena bisa saja mereka salah memotonfg kabel yang harusnya
di potong. Albert, romeo, pak san antino dan polisi yang lain melihat dari
kejauhan Mulai panik. Romeo menggigit-gigit topi kebangganya. Sementara albert
mulai ganas, ia menggerogoti buku-bukunya ia mengunyah buku itu dan kemudian
memuntahkanya lagi, dan menggigit lagi begitu seterusnya.
"Yang merah!!!" Teriak albert seperti mendapat ilham
setelah melakukan ritual memakan dan memutahkan buku.
Para penjinak bom itu kaget, mereka semua langsung menoleh kearah
albert. Termasuk penjinak bom yang memegang kaos romeo dengan penjepit. Karen
kaget tak sengaja kaos itu jatuh, jatuh ke bom yang sedang berusaha untuk di
jinakan.
"TIDAK!!!!" Teriak pak san antino saat neluhat kaos itu
jatuh mengenai bom itu.
"Mayday-mayday, bahaya, bahaya cepat kita semua lari dari
sini, bom ini bisa meledak" kata para penjinak bom itu karena mereka tahu
sedikit gesekan pada bom itu bisa mengakibatkan kesalahan yang faral.
Semua berlari, albert paling depan, diikuti polisi-polisi lain
yang berhamburan dari kantor itu. Para penjinak bom juga ikut krluar. Tetapi
romeo masih berada di tempat ia berdiri saat itu, salah seorang penjinak bom
itu menarik tangan romeo.
"Ayo lari dari sini!!" Kata penjinak bon itu panik
sambil menarik tangan romeo.
"Tidakkk!!!!!" Kata romeosambil berusaha melepaskan
pegangan tangan dari penjinak bom yang memegang tanganya itu
Romeo langsung berlari, mengahmpiri kaos itu, kaos kebangganya, ia
tak mau meninggalkan kaosnya yang bersejarah meledak bersama bom di kantor
polisi ini.
"Bodoh!!! Apa yang kamu lakukan anak muda?" Teriak
penjinak bom panik.
Romeo mengambil kaos itu, kaos yang penuh keringat karena
ketakutan sebelum dilepaskan tadi, dan romeo melihat kearah bom yang tadi
tertimpa kaosnya. Ia melihat bom itu tidak seperti sebelumnya, timer di bom itu
mati.
"Woy penjinak" teriak romeo ke seorang penjinak bom yang
tadi mencegahnya "kesini, liat ini"
"Apa? Kamu bodoh ya" kata penjinak itu dari kejauhan
"Lihatlah dulu"
Penjinak bom itu dengan ragu berjalan kearah romeo yang
bertelanjang dada dengan memakai topi dan terlihat seperti pengantar pizza yang
terlibat dalam perang. penjinak itumendapati timmer tadi sudah mati. Ia
mengetahui hal itu,timer yang mati. Mendandakan bahwa bom itu sudah mati dan
tak berfungsi, bom itu sudah tidak bisa meledak.
"Kamu-kamu hebat bom ini sudah mati" kata penjinak bom
itu bangga.
"Woy kembali woy bom sudah mati" teriak romeo dan
penjinak bom, mereka bangga katena bom sudah mati.
Semua orang yang sudah diluar kembali masuk kedalam. termasuk pak
san antino dan juga albert. Mereka berteriak kegirangan. Mengangkat romeo
bersamaan dengan bangga.
"Woe bau apa ini?"Tanya pak san antino lagi.
"Keteknya" jawab albert.
"Turunkan-turunkan" kata pak san antino "pake
bajumu kembali"
Romeo langsung memakai kembail bajunya dengan baik dan rapi
seperti ketika mau kondangan. romeo tak pernah menyangka kaos kebangaanya yang
saat itu penuh keringat karena ketakutan yang tak sengaja dilepaskan secara tak
terduga bisa menonaktifkan bom itu.
"Tak ku sangka kalian menyelamatkan tempat ini lagi"
kata pak san antino.
"Yo yo itu sudah tugas kami yo" kata romeo
"Iya yo" kata albert.
"Tunggu,tugas kalian belum selesai, kalian harus menyelidiki
siapa pemasang bom ini" kata pak san antino.
...
Cerpen yang sangat bagus bro (y)
BalasHapushttp://illhamabdii.blogspot.com
ya begitulah, terimakasih
HapusSaya mas yang pasang bom nya kmrin ahha
BalasHapuswah wah, anda terrorrrrrris ya ?
Hapus