tentang mimpi lagi dan bagaimana seharusnya

Apakah kemarin aku sudah menceritakan kalau aku bermimpi di lempari petir oleh Zeus, sepertinya sudah.

Baiklah, percaya atau tidak (aku tidak peduli), setelah aku menceritakan mimpi itu, aku jadi sering mengalami mimpi aneh, seperti balapan dengan bus yang ternyata aku kalah, mendaki menara Eiffel dan menjatuhkan diri dari sana dan untungnya aku tidak apa-apa, bermimpi dalam mimpi serta mimpi aneh lainnya yang tak bisa aku ingat.

Saat aku bermimpi aku lari balapan melawan bus pariwisata aku hampir saja menang kalau tidak ada bus lain dari arah yang berlawanan, tapi biarlah, untuk apa juga aku balapan melawan bus, kalau di pikir-pikir gak ada faedahnya, begitu juga dengan memanjat menara Eiffel, untuk apa aku memanjatnya dan kemudian aku menjatuhkan diriku dari sana, padahal aku kan gak patah hati, atau memang aku sudah terlalu frustasi karena gak bisa move on?

Aku lupa mimpi lainya.

Aku tak bisa mengingat mimpi dengan sempurna, bangun tidur biasanya masih ingat sedikit, sehabis mandi dan duduk lagi di kasur udah lupa tadi mimpi apa. Mungkin aku tak akan lupa kalau aku mimpi berkencan dengan Dakota Johnson. 'Kencan', aku merasa geli saat menuliskan kata itu.

Entah kenapa akhir-akhir ini mimpiku jadi aneh-aneh macam cerita fantasi gitu, aku jadi ingin bisa mengendalikan mimpiku, kau tahu, seperti lucid dream atau apapun itu namanya. Kalau benar-benar bisa kan enak.

Kalau benar-benar bisa aku akan memilih bermimpi membuat film di Hollywood aku sebagai penulis ceritanya, aku juga sebagai sutradaranya, dan aku juga pemeran utamanya, aku buat film action fantasi gitu, judulnya Chaos Behind the Wall, ceritanya ada tetangga yang rumahnya selalu berisik dan setelah di telaah lebih dalam ternyata di dalam rumah itu ada pertarungan gladiator, dan itu gladiator sungguhan. (Jujur, ini adalah novel pertama yang ingin aku tulis waktu sma dulu)

Dan kalau masalah lawan main, aku akan memilih cewek yang sangat sempurna, kau tahu, seperti Angelina Jolie (ketuaan gak sih? ah terserah yang penting masih seksi) akan aku buat adegan dimana aku berciuman dengan Angelina Jolie sebanyak-banyaknya. aku juga akan membuat adegan dimana aku berhubungan badan dengan Angelina Jolie. Oh tidak, tentu saja tidak, itu akan membuat filmku menjadi film yang terlalu dewasa, dan aku takut tidak bisa masuk nominasi Oscar, lebih baik adegan ciuman tadi saja.

Aku pasti akan sangat bahagia. Ya, walaupun hanya di dalam mimpi setidaknya aku sudah terkenal, kan?

On different topic. Aku bersyukur sekarang sudah mulai memasuki musim hujan, kalau kau tahu saja berapa suhu waktu musim kemarau di daerahku kau pasti akan tercengang, aku akan memberitahumu dan aku harap kau benar-benar tercengang, siap-siap ya... 44 derajat celcius, yo. Bayangkan saja betapa panasnya, sudah seperti di gurun pasir, rasanya seperti di Arab tahu gak, bahkan aku sempat berfikir untuk membangun sphinx biar suasana gurun pasir semakin kental disini, juga menara Eiffel, dan beberapa kasino, nah ini jadinya malah seperti di Las Vegas.

Waktu musim kemarau kemarin saja aku ketika memakai deodoran saja, deodoran itu tidak berfungsi dengan semestinya, bau deodoran itu malah berkolaborasi dengan bau ketek, baru di olesin udah mencair gitu aja, baunya kayak ketek di peres lalu air keringat ketek itu di rebus dan di minum. Serem kan, tapi itu bagus untuk pernafasan, dan penglihatan.

Jadi aku sangat bersyukur karena sudah mulai hujan, tapi entah kenapa perubahan cuacanya begitu ekstrim, di Arab saja bisa ada hujan es, orang Arab yang tidak pernah melihat hujan pasti akan bingung, mungkin mereka akan sedih karena kebanyakan air.

Kemarin juga, hujan di rumahku juga sangat deras, dan di iringi angin serta guntur yang menggelegar, sesaat aku bertanya dalam hati apakah Zeus benar-benar akan mendatangiku, dan meminta tanda tanganku?. Pokoknya udah kayak badai gitu, dan parahnya lagi ada sambaran yang begitu menakutkan yang ternyata adalah tetanggaku, rumah tetanggaku terkena sambaran petir, listriknya langsung mati dan lampu-lampunya meledak gitu katanya, hancur menjadi serpihan kaca kecil-kecil, listrik tetanggaku lainnya juga ikutan mati, untungnya rumahku tidak.

Dari pada cuaca se ekstrim ini aku berharap juga terjadi suatu peristiwa: seperti turun salju sekalian di Indonesia, itu akan sangat keren, kan?

Oh ya, omong-omong tentang salju, beberapa bulan lagi pasti akan turun salju di Paris, atau mungkin sudah turun, tapi sayangnya terjadi sebuah tragedi mengerikan disana, dan aku turut berduka cita untuk itu, mengingat sepertinya aku juga punya saudara disana dan aku belum sempat bertanya bagaimana kabar tante Joselin Graham Elizabeth. Semoga tidak terjadi apa-apa padanya.

Siapapun itu atau apapun itu pelakunya aku sangat tidak suka, aku akan membunuh mereka dan membakar pantat mereka, mengawetkannya dan menjualnya sebagai souvenir. Tidak, aku hanya bercanda soal ini. Pokoknya aku sangat tidak suka. Kalau ada kesempatan bertemu dengan salah satu dari mereka, aku akan menantang mereka berduel satu lawan satu denganku, tanpa senjata api apapun atau bom yang di pasang di perut. Tapi satu lawan satu dengan pisau dapur itu pasti akan sangat seru, aku sudah terlatih untuk ini.

Oh tidak, di paragraf di atas aku kelihatan seperti seekor psikopat, tapi percayalah, aku anak baik-baik, tapi aku memang sudah pernah dilatih bertarung menggunakan pisau saja.

Satu lagi, tentang kerabat yang berada di Paris, aku hanya bercanda. Maksudku itu hanya kerabat imajinasiku saja, tidak benar-benar nyata, dan sekarang aku yakin kau menganggapku seperti orang gila.

Terserah kau anggap aku apa, yang penting... Dan mereka hidup bahagia selamanya.