3. Ruang Terlarang

Dan ini dia episode ke 3, Ruang Terlarang. untuk yang belum baca episode sebelumnya, mungkin kau perlu membacanya terlebih dulu, episode 1 (Aku Belum Boleh Mati), 2 (Tempat Yang Aneh).

***
Ternyata semua orang bisa dengan bebas masuk dan jalan-jalan di sekitar istana, ini sangat menakjubkan, susunan bangunan yang luar biasa, istana ini tampak berusia ratusan tahun tapi sama sekali tidak ada sedikitpun yang rusak, bahkan tidak ada lumut sedikitpun, padahal ini dalam laut, sungguh menakjubkan.

Aku tidak tahu apakah benar semua orang bisa benar-benar bebas keluar masuk komplek istana ini, tapi ketika mereka para penjaga kerajaan melihat ku tadi, mereka memberi hormat. Ya, aku tahu ini memang karena rambut panjang ku, tetapi dengan ini aku tahu satu hal, kalau mereka benar-benar tidak hafal wajah-wajah puteri kerajaan ini, mereka hanya menggunakan rambut panjang sebagai tanda.

Banyak juga puteri yang berkeliaran di halaman istana, bahkan sepertinya antara puteri satu dengan yang lain juga tidak begitu mengenal, karena tadi aku melihat mereka bergerombol dengan kelompok mereka masing-masing, mulai puteri yang seusia ku, yang masih anak-anak dan juga lebih tua dariku, mereka semua cantik-cantik, dan rata-rata sari mereka mempunyai payudara yang besar berbeda denganku yang agak terlalu kecil... ya hanya rata-rata sih, tidak semuanya, tapi tetap saja aku iri dengan mereka, apalagi mereka memakai gaun-gaun yang sangat feminim, mereka sangat cantik, berbeda jauh denganku.

Selain itu juga ada rakyat biasa yang berkeliaran, itu berarti dugaanku benar, semua bisa keluar masuk dengan bebas ke istana, tapi Brad mengatakan "ada satu tepat yang tidak boleh di kunjungi oleh rakyat biasa, yaitu kamar para puteri dan kamar raja" dia mengatakannya dengan bercanda, tapi aku rasa itu tidak lucu "kali ini aku serius, aku akan menunjukan tempat padamu dimana tak ada seorangpun di izinkan masuk, termasuk anggota kerajaan, bahkan raja sekalipun juga tidak boleh masuk."

"Oh ya?"

"Mari, aku tunjukkan padamu, kita hanya boleh melihat pintunya saja."

Semakin berjalan kedalam, semakin aku melihat tatapan-tatapan puteri lainnya, mereka menatapku seolah-olah aku ini adalah makhluk asing, baiklah aku memang asing disini, aku akui itu. Tapi tatapan mereka berbeda, ada yang tampak aneh, sepertinya dari sekian banyak puteri disini tidak ada yang memakai celana sepertiku, dan juga tampaknya mereka benci melihatku dengan Brad, oh ya, sejak tadi aku memang tak melihat puteri kerajaan yang berjalan dengan pria, mereka hanya bergerombol, dan ada juga yang menyendiri, membaca buku, ini juga hal yang aneh, kenapa kertas tidak hancur di dalam air.

"Oh syukurlah, mereka tersenyum" kataku pada Brad setelah membalas senyuman dari segerombol puteri berambut pirang.

"Iya, aku kira mereka membencimu, atau mungkin membenciku tadi, aku lihat mereka tidak ada yang tersenyum, tapi aku senang sekali mereka tersenyum padaku tadi, sepertinya mereka tertarik padaku."

"Percaya diri sekali kau, kau makhluk yang aneh, mana mungkin mereka tertarik padamu" kataku seraya memukul pundak Brad dan tertawa mengejeknya.

"Apa?" Katanya "aku aneh?" Dia tertawa "jika disini, kau lah yang aneh"

"Tidak, lihat mereka semua sama sepertiku, puteri-puteri disini memiliki rambut yang panjang, dan mereka juga memiliki fisik yang sama sepertiku, apa anehnya, justru kalau di dalam sini kau yang terlihat aneh."

Semua puteri disini memiliki penampilan yang normal, dalam artian sepertiku, tidak mempunyai sirip atau pun insang seperti orang-orang aneh yang aku temui atau pun seperti Brad, puteri-puteri disini benar-benar normal, pantas saja mereka tidak curiga kepadaku.

"Baiklah sebaiknya kita tinggalkan keanehan ini" katanya mengakhiri percakapan ini "dan sekarang kita sampai di tempat yang aku maksud."

"Apa ini?"

Setelah perjalanan menyusuri ruang-ruang dengan arsitektur yang menakjubkan dan dinding yang penuh dengan hiasan foto-foto aneh serta benda-benda yang kelihatan mahal, Akhirnya kami sampai dan aku melihat sebuah pintu besar berwarna merah darah, dengan ukiran-ukiran yang bervariasi yang tak dapat aku pahami, pintu ini memiliki gagang berwarna emas, entah itu terbuat dari emas sungguhan atau tidak, aku tidak tahu, tapi itu sangat menggodaku.

Berbeda dengan pintu berukuran besar lainnya, pintu yang memiliki tinggi lebih dari empat meter biasanya terdiri dari dua pintu, seperti gerbang, tapi tidak dengan pintu ini, pintu ini seperti pintu rumah biasa hanya saja ukurannya lebih besar, aku hendak memegang gagang pintu yang terbuat dari emas itu tapi sepertinya Brad tahu apa yang ada di pikiranku karena ia langsung berkata "Jangan pegang".

"Kenapa?" Sebenarnya aku kaget, kenapa hanya memegangnya saja tidak boleh? Ini benar-banar aneh, kan?

"Tidak ada yang boleh membuka pintu ini, bahkan raja sekalipun, dan juga tidak ada yang boleh menyentuhnya"

Apa? Tidak boleh menyentuhnya, ini sangat aneh, lalu bagaimana cara mereka membersihkan ini, jika tidak boleh menyentuhnya, bagaimana dengan debu yang setiap hari bisa menempel dengan sempurna di gagang pintu itu, oh aku lupa kalau ini di dalam air, pantas saja aku tak melihat debu di sini.

"Kenapa mereka membuat tempat ini kalau tidak boleh ada yang memasukinya atau bahkan cuma sekedar menyentuhnya?" Tanyaku.

"Aku juga tidak tahu" jawab Brad "kata ibuku hanya ada satu orang yang boleh memasuki pintu ini, orang itu adalah orang yang ada di dalam ramalan yang tertulis di pintu itu"

"Satu orang?"

"Sebenarnya dua, Sang Raja juga boleh memasukinya tetapi harus mendapat perintah dari raja sebelumnya, dan karena raja yang memimpin kali ini belum mendapat kekuasaan dari raja sebelumnya maka raja yang sekarang ini tidak bisa memasuki tempat ini"

"Lantas kenapa raja sebelumnya belum memberi kuasa"

"Raja sebelumnya tewas sebelum memberikan kekuasaan atas pintu ini, jadi sekarang hanya satu orang saja yang bisa memasukinya, dan entah kapan orang itu datang"

"Datang untuk apa?"

"Entahlah, aku tak begitu paham, semua tertulis di pintu ini katanya, tapi sayang tidak ada yang bisa membacanya"

Tertulis di pintu apanya, aku rasa ukiran di pintu itu tidak bisa di baca, dan mereka bahkan juga tidak ada yang bisa membaca, dan aku yakin ukiran di pintu itu bukanlah tulisan, "itu lebih terlihat seperti gambar abstrak" kataku.

"Ya terserah apa katamu, apapun itu yang jelas semua tidak ada yang bisa membacanya, hanya ada satu orang yang bisa dan sekarang dia entah pergi kemana, dan mungkin kalaupun ada disini juga tidak akan mau memberitahukan apa arti dari ukiran-ukiran itu"

"Kenapa begitu?"

"Entahlah" kata Brad sembari berjalan meninggalkanku dan pintu itu, "hei, apa kau akan tetap disana?"

Aku berjalan mengikuti Brad, entah kemana lagi tujuannya, tapi aku rasa aku mulai menyukai tempat ini, dan aku berharap bisa tinggal di istana ini dan menikmati semua kemewahan yang ada di hadapanku. Maksudku lihatlah semua berlian-berlian itu, kilaunya memanjakan mataku, membuatku tertarik untuk mencurinya dan memilikinya.

Tidak jauh dari pintu ruangan terlarang, aku dan Brad sampai di tempat dimana banyak sekali berlian bertebaran dimana-mana semua orang yang melihat pasti ingin memilikinya, termasuk aku, tapi entah kenapa tidak ada yang menjaga ruangan ini, apa mereka tidak takut kehilangan semua ini, aku yakin pasti mereka memiliki keamanan yang lebih baik dari sekedar penjaga.

"Apakah kau tidak dengar? Tuan Puteri ini saatnya kau makan malam" kata seseorang dengan nada mengejek mengagetkanku.

"Oh iya, apa?" Aku menjawab seenaknya dan menoleh ke belakang, ternyata adalah seorang wanita berambut hitam panjang, itu berarti dia adalah puteri kerajaan.

Dia memanggilku Tuan Puteri itu artinya dia tidak tahu kalau aku ini bukan puteri kerajaan, ternyata benar dugaanku "i... iya aku akan segera kesana."

"Siapa dia?" Tanya puteri itu ketus sembari menunjuk Brad.

"Oh, dia... dia... dia temanku dari luar, iya kan Brad" Brad tersenyum.

"Baiklah... aku kesana dulu"

Ya benar, puteri disini bahkan tidak saling mengenal, tapi entah mengapa puteri tadi mengajakku makan malam, ya walaupun nada bicaranya agak ketus.

Setelah puteri tadi menghilang, aku bertanya pada Brad "jadi apa yang harus aku lakukan sekarang? Apakah aku harus ikut makan malam?"

"Aku rasa begitu, hidangan makan malam kerajaan sangatlah enak, semua rakyat disini ingin mencobanya, dan kau memiliki kesempatan untuk itu, jadi aku harap kau tak menyia-nyiakan kesempatan ini."

Jujur aku sangat tertarik dengan semua yang ada disini, berlian tadi, apalagi dengan pintu ruangan misterius tadi, dan sekarang aku mendapat kesempatan makan malam bersama dengan seluruh isi kerajaan, hmmm sebenarnya aku bingung harus mengikutinya atau tidak, karena kalau aku ikut bagaimana dengan Brad?

"Hei, sebaiknya kau cepat, dan kau ajak kekasihmu itu" kata seorang puteri yang berlari, sepertinya dia terburu-buru.

Aku menoleh kepada Brad dan saat itu dia juga menoleh kearahku kami bertatap muka, akupun tertawa, puteri kerajaan tadi mengira Brad adalah kekasihku, ini sangat lucu, tapi baik itu pacar atau bukan aku akan tetap mengajaknya karena sepertinya aku boleh mengajaknya.

"Aku tidak akan ikut, aku rasa aku akan pulang, dan sebaiknya kau bermalam di kerajaan ini" seolah tahu apa yang ada di dalam pikiranku Brad mengatakan itu dengan cepat.

Aku bingung dengan orang ini, tadi dia bilang bahwa semua orang di kerajaan ini menginginkan ikut makan malam di kerajaan, mereka menginginkan hidangan makan malam yang katanya sangat lezat tapi kenapa dia malah menolak ajakanku, apa karena aku puteri palsu?

Kalaupun aku puteri palsu kenapa harus takut, dari tadi semua puteri kerajaan ini pun menganggapku sebagai seorang puteri yang asli.

"Hei ayo, kita sudah terlambat" kata seorang anak kecil, sepertinya juga seorang puteri karena dia memiliki rambut panjang.

Puteri kecil ini berhenti di hadapanku dan menarik ku "ayo cepat." Katanya seperti anak kecil, mungkin karena dia memang masih kecil.

"Oh iya... iya" aku berlari kecil mengikuti tarikan tangan puteri kerajaan yang masih anak-anak ini, sebelah tanganku aku goyangkan dan aku lambaikan sembari menghadap belakang ke arah Brad.

Dia melambaikan tangannya ke arahku sambil tersenyum.

Aku akan memanfaatkan kesempatan makan malam ini untuk mengetahui tentang semua hal di kerajaan ini, termasuk tentang pintu ruangan misterius tadi, aku sungguh penasaran dengan ruangan itu, dan aku juga akan bertanya "bolehkah aku mengambil berlian-berlian tadi?" maksudku jika aku memakai berlian tadi sebagai cincin itu pasti akan sangat glamor untukku. Ya, walaupun aku cewek tomboy, aku juga akan tergoda ketika melihat berlian-berlian seperti tadi.


***

Semoga aku tidak malas menulis kelanjutannya, ya kalau kau ada ide untuk kelanjutannya, mungkin kau bisa menuliskannya di bawah sini, terimakasih.

aku sudah menulis kelanjutanya, baca disini: 4. Makan Malamku Aneh

Dan mereka hidup bahagia selamanya.

Komentar

  1. imajinasinya makin oke aja bro. gue juga pingin masuk deh tuh ke pintu itu.. jadi, 2 gerbang atau 1 gerbang?

    BalasHapus
  2. Ah semoga kamu malas aja Muhai untuk menuliskannya biar ini jadinya TRILOGI aja ya, entar kalo kamu gak malas saya takutnya tulisan ini akan kamu bikin jadi kayak TELENOVELA, wkwkwkwkwkw,,, siiiippp Muhai nih ya, seperti membaca teka teki ya, mantabs.. :)

    BalasHapus
  3. Eemm, walaupun tidak kenal tetap mau ngingatin makan ya.. terharu.. edew hehehe

    Masuk aja, lagipula gak ada yang bisa baca tulisan atau gambaran abstrak pintunya hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahah begitulah, aku juga gak tahu dan aku juga terharu kalau membacanya

      Hapus
  4. SUdah sampai 3 ternyata. Kudu balik lagi

    BalasHapus
  5. Kamu cewek tomboy yang suka harta banget muh.... Minta berlian buat gantiin batu akik segala..
    Ruang terlarang season duanya gue tunggu :)
    Hidup bahagia selamanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukan gue,itu tokkokhnya... sila tunggu, semoga cepetdi tulis

      Hapus
  6. Susah bikin yang kayak gini bro, salut banget buat kamu.

    BalasHapus
  7. Waauu..imajinatif, ga sekalian ditambahin hewan2 fantasinya :)
    sekedar saran

    BalasHapus
    Balasan
    1. oke mungkin aku akan menambahkanya,makasih sarannya kak

      Hapus
  8. Akhirnya apdet juga cerita ini :D cepet jg ya? Hehe. Aku doain smga idenya lancar jaya, gak ngadet2. Hoho..
    Imaginasinya asik euy.. Pintunya itu bkin pnsaran, jgn2..... Gak ada apa2 di dalemnya.. #lohh
    Btw, ini ada romance2nya gak sih nanti? Antara si puteri palsu sama brad gtu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya amin,,,,
      ya mungkin saj, kita tunggu saja ya

      Hapus
  9. ahay ada lanjutannya...
    eh baca kehidupan di laut jadi inget certia onepiece :) btw imajinasi lo keren bro

    BalasHapus
    Balasan
    1. hah mungkin lebih tepatnya sepongebob... makasih

      Hapus
  10. e itu si arielle yang jadi duyung anaknya neptunus bukan sih puterinyah

    BalasHapus

Posting Komentar

"Berkomentarlah." begitu kata Jackh Linborginh