Potong Rambut Horor

potong rambut samurai
Rambutku sudah panjang banget, dan aku akan memotongnya. Ya... gak panjang-panjang banget sih.

Ya pokoknya pajang, walau tidak terlalu panjang, ya... pokoknya aku mulai risih deh ngelihatnya.

Ini berbeda sekali dengan aku yang dulu waktu masih sma, dulu aku berusaha manjangin rambut, panjang-panjangan sama teman yang lain, cuma untuk: agar bisa geleng-geleng atau angguk-angguk atau apalah sambil mendengarkan musik berisik sewaktu istirahat atau saat ada konser.

Ya, sampai sekarang aku juga gak tahu apa faedahnya melakukan hal itu.

Karena aku sudah merasa risih maka aku memutuskan memotong rambutku lagi. Aku memutuskan untuk cukur di tukang cukur rambut tempat biasa. Aku mengajak salah satu temanku, sayangnya tidak mau. Malah menawarkan diri untuk melakukanya-- mau nyukur rambutku.

Tentu saja aku tidak mau, karena mukanya tidak terlalu meyakinkan, aku takut kalau setelah potong rambut nanti aku malah terlihat seperti kelinci yang terkena serangan mesin pemotong rumput. Gak keren, kan. Mending bayar dah daripada gitu.

Jadi, aku memutuskan untuk pergi sendiri dibawah teriknya matahari, yah, waktu itu sekitar pukul satu siang, dan itu panas sekali, apa lagi di tambah minyak bumi yang menguap, dan tambang-tambang minyak yang mulai beraktifitas sehingga molekul-molekul super panas... dan aku tak tahu sedang membicarakan apa.

Sampai di tempat biasa ternyata ada tulisan besar terpampang di pintunya TUTUP.

Hal ini memaksaku untuk ke tempat lain, karena aku rasa itu lebih baik daripada aku harus pulang dan meminta temanku mencukur rambutku dengan hasil seperti kelinci terkena radiasi.

Sampai di tempat cukur lain, ternyata masih sepi.

Hanya ada satu orang tua yang kelihatanya ngobrol dengan tukang cukurnya, dan tukang cukur yang berpenampilan seperti rapper dengan kemeja kegedean itu langsung mempersilahkanku untuk duduk ketika melihatku.

Tukang cukur berjenggot labil ini--iya, dia bejenggot dan warnanya hitam putih seperti zebracross dan tidak terlalu panjang--memasang kain di leher agar tidak terkena rambut.

Setelah itu dia berkata.
"Tunggu mas" dan ia mengambil ponselnya, memutar lagu dangdut yang aku tidak tahu judulnya, dan dia memasukanya kedalam sakunya, "nah mantap" lanjutnya. Walaupun penampilan rapper, hati tetap dangdut.

Aku hanya bisa diam dan membisu, ingin ku maki diriku sendiri, kenapa, kenapa, kenapa aku bisa potong rambut di sini!!!.

Setelah itu dia melakukan tugasnya, dan sepertinya dia terlalu menghayatinya, dia melakukanya dengan lambat dan hati-hati tak seperti orang biasanya, dan ini sangat menyebalkan. Lama banget.

Dan sehabis itu dia malah memotong rambutku dari depan, aku yang semula melihat mukaku sendiri di kaca, kini melihat dada tukang cukur yang agak sedikit terbuka, dan sebenarnya ini agak geli, untungnya dadanya tak berbulu seperti bang haji Rhoma Irama yang memiliki bulu dada sejumlah 143. Bagaimana aku tahu? Oh ayolah, aku hanya mengira-ngira saja, bung.

Tapi sayangnya tidak dengan keteknya, keteknya berbulu lebat dan aku melihatnya karena kemeja longgarnya, aku masih bersyukur keteknya tidak mengeluarkan bau beracun karena sepertinya orang itu memakai deodoran, tentu saja deodoran semprot, karena aku yakin jika orang ini menggunakan deodoran rol, deodoranya akan mancet karena bulu keteknya nyangkut. Tapi aku juga takut kalau tiba-tiba orang itu kentut melalui keteknya, keteknya yang semula tidak bau akan menjadi bau, dan itu berada tepat di depanku, dan aku tidak ingin membayangkan hal itu.

Maka, daripada aku melihat itu dan membayangkan hal aneh macam apa yang akan terjadi berikutnya lebih baik aku memejamkan mata, tetapi ada yang lebih mengganggu, ketika dia memotong rambut dari sebelah samping, ponselnya yang berada di saku dengan lagu dangdutnya berbunyi tepat di telinga, tentu saja ini sangat mengganggu.

Hampir saja aku mengajaknya ribut, tapi aku takut karena sepertinya dia memiliki banyak senjata tajam.

Saat aku berfikir ia memiliki banyak senjata tajam, benda itu benar-benar muncul di hadapanku, jadi ketika sudah selesai orang itu mengeluarkan silet untuk merapikanya, dan tanpa di taruh tempat untuk mencukur. Ya, percaya atau tidak, dia langsung memakai silet gitu, jujur ini sebenarnya agak-agak horor sih, aku takut kalau tiba-tiba telingaku terkena silet dan putus.

Untungnya apa yang aku khawatirkan tidak terjadi. akhirnya selesai juga, dan ini terlalu lama daripada biasanya. Biasanya, ketika mau potong rambut aku menghabiskan waktu lama untuk mengantri, tapi kali ini untuk potong rambutnya.

Coba tebak, bagaimana hasilnya, hasilnya buruk, tapi aku tidak berani protes mengingat ini daerah kekuasaanya, aku langsung pulang saja. Hasilnya seperti tentara yang sedang frustasi. Mungkin benar, lebih baik aku meminta bantuan temanku kalau aku tahu akan seperti ini.
Muha, korban perang Nigeria

Pesan moral: Bulu ketiak yang lebat belum tentu bau ketek kalau memakai deodoran. Deodoran semprot.

Komentar

  1. Balasan
    1. hahah tapi aneh mbak kalau dari samping, yang kanan sama yang kiri gak sama

      Hapus
  2. hahaha..itu syle baru mungkin, dan anda sebagai pelopornya :D

    BalasHapus
  3. better lah muh, ketimbang gondrong

    BalasHapus
  4. tapi tetep ganteng kok mas *eh hihihi :D

    BalasHapus
  5. Gue tetep masih style rambut panjang :D

    BalasHapus
  6. Itu serius Muhai tukang cukurnya potongnya dari depan sehingga engkau melihat dadanya yang sedikit terbuka ?? hahahahahaha... Weissss rambutnya rapi di zig zag tuh ya... hehehehehehehehehehehehe :)

    BalasHapus
  7. gue masih ga paham.. itu abis dipotong? haha

    BalasHapus
  8. hahaha masih bagus kok potongan rambutnya, untung yah racun ketek enggak keluar, cukup dangdutan aja yang bikin geleng2 kepala

    BalasHapus
  9. rambut pendek mungkin memang lebih kelihatan rapih yak... anak sma mah emang hobi gondrongin rambut

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya begitulah, tapio sepertinya tidak dengan anda

      Hapus
  10. Sekarang lagi musim loh punya ketek lebat. Katanya sih.

    BalasHapus
  11. aku gondrong aja dah, lumayan ngasih tempat tinggal kutu :v

    BalasHapus
  12. Womdefull.... itu potongan model Satpam sedang desersi dari kesatuannya....

    BalasHapus

Posting Komentar

"Berkomentarlah." begitu kata Jackh Linborginh