Mungkin aku belum boleh mati

Jadi, beberapa hari lalu aku melihat sebuah gambar seorang wanita yang sepertinya jatuh-atau terjun atau apalah itu sejenisnya-ke laut, dan di bawah laut itu seperti ada cahaya-cahaya lampu kota, jadi aku mencoba menarasikannya dan seperti inilah hasilnya.


Kecelakaan yang luar biasa, aku masih ingat ketika sayap sebelah kiri pesawat itu tiba-tiba meledak dan hancur, seketika keseimbangan pesawat hilang, oleng, terpontang-panting di udara meluncur kebawah dengan kepulan asap dan juga api yang menjalat, dari bekas ledakan.

Semua orang di dalam pesawat yang aku tumpangi ini panik, teriakan terdengar begitu riuh bahkan suaranya melebihi keriuhan suara ketika The Beatles mengadakan konser. Jikalau kau tanya aku, apakah aku juga berteriak sama seperti yang lain? Aku akan menjawabnya tidak, entah kenapa aku pasrah dengan apa yang terjadi, biarlah kalau aku mati, memang aku yang menyabotase peswat ini, dan aku memang mengharapkan untuk mati.

Iya aku yang melakukanya. Bukan, bukan karena aku adalah salah satu anggota teroris yang tak tahu adat, aku hanya manusia biasa sama seperti penumpang yang lainya, hanya saja, aku telah patah hati. harap catat ini, patah hati akan membuat orang bisa melakukan apapun, termasuk seperti yang terjadi padaku sekarang ini.

Lihat, kan? Betapa serunya ini.

Aku patah hati kepada pilot pesawat ini, dulu ia pacarku, pria tampan dengan bulu-bulu halus di mukanya yang membuat semua wanita termasuk aku tertarik padanya, tetapi sayangnya ia selingkuh dengan seorang pramugari yang juga sedang dalam pesawat ini, jadi aku ingin membunuh mereka berdua beserta denganku juga dan para penumpang yang lain. kejam?. Biarlah, ingat apa yang aku katakan tadi, kan?

Tidak, aku rasa kau tidak perlu tahu apa yang aku lakukan kepada pesawat ini, aku takut kau akan menirunya. Jadi lebih baik saja nikmati ceritaku.

"Tenang semua, pakai pelampungnya, kita akan selamat" kata orang tak jelas di pesawat ini, ya lebih tepatnya pramugari atau enggak pramugara.

Dasar bodoh, bagaimana kau bisa tenang kalau kau sedang dalam bahaya seperti ini, kecuali kau sedang patah hati sepertiku, lagi pula mana ada yang mendengarmu, mereka berteriak sendiri, berusaha menyelamatkan diri sendiri, tak ada yang memperhatikanmu, dasar pramugari-pramugari bodoh, karena kecantikan kalian lah aku kehilangan pacarku.

Kaboom.

Yeah ledakan lagi, hancur semuanya, aku suka itu.

Lihat, sekarang semua bertebaran dia atas udara, puing-puing, percikan darah, anggota tubuh yang terlepas, orang-orang, pramugari-pramugari dan pramugara-pramugara tadi, apakah mereka masih berusaha tenang, hah biarlah bukan urusanku.

Entah kenapa aku belum mati juga, dan kini aku terjun kebawah, di bawahku aku bisa melihat air yang biru, yang mengingatkanku akan matanya yang biru, oh kira-kira bagaimana keadaan pilot itu, apakah ia sudah tewas karena ledakan, ah lupakan saja.

Lebih baik aku menikmati udara terakhir yang bisa aku hirup ini. sambil melihat keindahan matahari terbenam di langit sore, karena ini sepertinya juga terakhir kalinya aku akan melihatnya.

Aih sebenarnya sulit juga sih menikmati keindahan matahari terbenam jika kau berada dalam posisi sedang terjatuh dari ketinggian seperti ini, ah aku tidak tahu berapa ketinggiannya, memangnya aku harus mengukurnya?.

Yang aku pikirkan sekarang ialah, bagaimana caraku mendarat nanti, apakah aku harus mendarat mendahulukan kakiku atau kepalaku, ini lautan bukan daratan, kalau daratan apapun yang duluan mendarat aku tetap saja akan mati, tapi kalau di air? Aku tidak tahu. Biarlah waktu yang menjawab, tinggal beberapa detik lagi aku akan sampai, dan aku sudah memutuskan untuk menggunakan kepalaku.

Byur, plak.

Sakit.

Hanya sedikit sakit.

Apakah aku sudah mati?

Kenapa aku masih merasakan bisa bernafas, hah ini akan di dalam air.

Ini tidak mungkin, seharusnya aku sudah mati jika terjatuh dari ketinggian seperti tadi, o iya aku lupa, itu jika di darat, bukan di laut, karena bisa bernafas inilah aku lupa.

Oh biarlah, mungkin sebentar lagi aku juga akan mati.

Aku merasakan rambut panjangku terurai indah melayang di atas air, tubuhku seperti melayang, bukan seperti ketika tadi aku terjatuh.

Tenang.

Damai.

Indah.

Lambat.

Lembut.

Apakah ini tandanya sebentar lagi aku akan mati?

Baiklah, jika aku memejamkan mataku ini mungkin akan lebih cepat, lagi pula taka kan ada yang bisa aku lihat di kegelapan laut seperti ini. jadi untuk apa aku melihat.

Tidak.

Sepertinya untuk itulah aku melihat, apakah kau juga melihatnya?

Aku tidak dapat percaya ini, cahaya apa itu di bawah laut, seperti lampu-lampu kota, dan di dalam laut kenapa masih ada bintang? Apakah aku sudah berada di surga?.

Tidak, aku belum ada di surga, kata orang di surga tidak ada rasa sakit, yang ada hanyalah kebahagiaan, dan aku masih merasakan sedikit sakit akibat benturan ketika terjun ke laut tadi.

Dan kenapa nafasku belum juga habis, aku masih bisa bernafas.

Aku benar-benar belum mati. Aku masih hidup.

Tapi, apakah itu benar, aku melihat kota di bawah air, kota di bawah laut. Maksudku lihatlah gemerlap lampu itu, itu lampu yang sama seperti di kota-kota besar di daratan sana.

Baiklah mungkin ini hanya imajinasiku saja. Kalau memang itu sebuah kota, sebentar lagi aku pasti akan mendarat disana.

Tunggu saja.

Tiga.

Aku tidak boleh menggunakan kepala lagi.

Dua.

Aku datang.
 
Satu.

Aku sampai.

Aku mendaratkan kakiku perlahan di tanah, tanah atau air, ah sudahlah. Oh lihatlah ini, benar-benar indah, gemerlap kota bawah laut, bahkan lebih indah dari keindahan pegunungan Alpen di atas sana.

Aku bisa menghirup udara, oh ini udara atau air, tak usahlah repot yang penting aku bisa bernafas dan aku masih hidup.

Tunggu dulu, apa aku bilang tadi, aku ingin mati, kenapa sekarang aku malah senang?

Ya jika kau bisa hidup bahagia lagi, melihat keindahan lagi seperti ini, apakah kau akan memilih mati, tentu saja tidak, kan?

Bagaimana keadaan yang lain? Oh lupakan mereka. Oke?

Dari sekian banyak orang yang kecelakaan tadi, sepertinya akulah yang selamat, akulah yang terpilih untuk melihat tempat ini, karena sejauh aku berjalan sejak tadi di tempat ini, aku masih belum melihat satupun manusia, atau makhluk lain, hanya bangunan-bangunan megah dengan lampu yang menghiasinya, bahkan aku sama sekali tidak melihat ikan.

Kau percaya, ini mungkin artinya aku tidak boleh mati dulu, aku harus menikmati tempat ini lebih dulu, aku harus menikmati hidupku sekali lagi, atau mungkin lebih lama lagi, kau tahu, kan? Masih ada banyak hal yang harus aku ketahui di tempat ini, mungkin aku akan tinggal di tempat ini, dan mungkin aku akan mendapat pasangan yang lebih baik juga di tempat ini.

Ya, mungkin ini masih malam saja, jadi aku tak melihat satupun penghuni kota ini. Kau tahu tempat ini, aku tadi melihat tulisan Atlantis sa'at aku melihat jam besar di sana, dan sekarang jam 1 dini hari, berbeda jauh dengan di atas tadi.

Dan mereka hidup bahagia selamanya.

Oh iya, selain itu aku juga serin g menulis random entah itu puisi atau apa, kadang aku mempublikasikanya di blogku yang lain, Blog tumblr (Muhae's Diary), boleh dong di follow tumbrlku disini. dan nanti kita saling follow disana.

Komentar

  1. ternyata itu bukan atlantis, itu bikini bottom squidward, itu spongebob dan patrick sedang mencari ubur-ubur. :)

    BalasHapus
  2. mungkin itu kota Atlantis yang hilang :D

    BalasHapus
  3. Sering-sering ya buat cerita yang ujungnya heppy....
    Hehe he

    BalasHapus
  4. Wo'oo..pendeskripsian yg mantap
    Imajinatif memjabarkan sebuah cerita dr sebuah gambar

    BalasHapus
  5. mungkin engkau blum boleh mati karena harus mempertanggung jawabkan cerita ini..,

    BalasHapus
  6. Bagus... :D Ini kaya mati suri atau mimpi. Hehee... Boleh juga ide kamu mengimajinasikan ilustrasi lukisan/gambar kaya begitu. :D

    BalasHapus
  7. Iya ini cerita yang happy ending ya Muhai.. hehehehe :) Iya lebih baik mungkin kamu belum boleh mati dulu ya.. hehehehehehe :)

    BalasHapus
  8. Seperti spesies yang ada di palung terdalam, banyak hewan yang transparan dan belum dapat diidentifikasi haaaa

    BalasHapus
  9. Keren Man ceritanya! Gue nunggu chapter selanjutnya yak. Yang ada squidward joget kayak mastin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. squdward nari ballet , dia kan seniman kelas tinggi

      Hapus
  10. Ayo coba tanggung jawab
    Bikin cerita lagi :D :D :D

    BalasHapus
  11. Waah sumpah, keren ini ceritanya Man. :))
    Suka banget. Ide ceritanya bener-bener keren. Unik.

    Dilanjutin lagi dong, gimana kehidupan si 'aku' di Atlantis itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku saja masih bingung, siapa nama tokoh aku di cerita tersebut, aku lupa memberinya nama

      Hapus

Posting Komentar

"Berkomentarlah." begitu kata Jackh Linborginh