Tentang sakit yang sembuh dan orang yang sepertinya pulang
Oke, setelah lima hari, sepertinya
sekarang demamku sudah sembuh.
Kau tahu, demam itu sungguh gak enak, mau makan apa-apa
rasanya gak enak, pahit. Dan parahnya aku terkena entah demam apa ini sudah
hampir lima hari, jadi selama lima hari itu pula aku hanya makan sedikit saja,
karena setiap aku makan banyak pasti muntah, rasanya seperti orang mengandung,
walaupun aku tidak pernah mengandung, dan sepertinya memang tak akan pernah..
Orang-orang menyuruhku untuk memeriksakannya ke dokter tapi
aku selalu bilang "Ah nanti pasti juga sembuh."
Akan ku beri tahu kau sesuatu, ini rahasia, sebaiknya jangan
kau katakan kepada siapapun, biar ini menjadi rahasia kita berdua, sebenarnya
aku takut ke dokter makanya aku gak suka, aku takut akan bau rumah sakit atau
puskesmas bahkan posyandu, aku takut akan obat-obatan, aku takut akan semua hal
itu, mungkin karena ketika masih kecil orang-orang selalu bilang "nanti
kalau nakal di suntik bu dokter loh" jadi aku selalu takut saat ketemu
dokter, aku selalu diam sok baik dan polos--aku memang polos kata orang-orang,
aku membatu tak ubahnya sebuah patung karena aku takut kalau tiba-tiba aku
melakukan gerakan sekecil apapun dokter langsung teriak "ku suntik
kau!"
Percayalah itu sangat menakutkan.
Aku selalu tidak suka dengan orang
yang menyuruhku periksa ke dokter, apa lagi menyuruhku berkali-kali, setiap ada
orang berkata "Apa kau sudah sembuh, sebaiknya kau periksa ke dokter"
aku selalu ingin menjawabnya dengan "Apakah kau sudah memeriksakan otakmu,
barang kali otakmu bermigrasi ke bokongmu."
Tapi sayangnya aku takut kalau
tiba-tiba bu dokter jatuh dari langit bagai bidadari di musim ceri dan bilang
"ku suntik kau!"
Aku tak suka obat, menurutku obat itu pahit seperti kisah
cintaku, dan efek sampingnya tak ada yang tahu, persis seperti masa depan,
memang tidak ada hubungannya, tapi aku suka pengandaian itu.
Walaupun aku sudah sembuh
sepertinya penderitaanku masih belum berakhir...
Masih ada satu hal lagi, kemarin
Dona pulang ke rumah, buat yang belum tahu, Dona itu adalah adik keponakanku
yang selalu tidur dirumahku tapi sekarang lagi jadi santriwati. Kemarin sore
sepertinya dia pulang ke rumah. Ya, sepertinya,
dan asal kau tahu apa yang di lakukan dia langsung ke dapur dan makan, setelah
itu langsung masuk ke kamarku, dan mengacak-acak kamarku.
Aku melihatnya dengan mata yang
melekat di kepalaku sendiri ketika aku sedang asik membaca, konsentrasiku
terganggu melihat buku-buku berserakan, berterbangan di lemparkannya,
bertebaran tak di tempatnya, dia bilang "mas, aku bawa novel lagi,
ya?" dengan santai aku bilang, "iya silakan, tapi... TOLONG JANGAN
ACAK-ACAK KAMARKU!!!" Aku hampir marah.
Aku mengambilkannya beberapa
novel. Aku usir dia dari kamarku. Setelah itu dia keluar kamar, aku meneruskan
aktifitasku. Dia sempat minta uang juga dan aku memberinya 700 perak, bukan ribu, karena itu memang yang ada di hadapanku, kembalian dari minimarket.
Beberapa menit kemudian aku
menghentikan apa yang aku lakukan, aku mencari Dona, aku mau mengatakan sesuatu
padanya, tentang baju dan buku-bukuku yang di bawanya, tapi dia tak ketemu, aku
kira dia sedang nonton tv tapi sayangnya dugaanku salah, aku sudah mencarinya
kemana-mana dan dia tak ada, dia lenyap begitu saja, tak berbekas bersama
bukuku lagi. Dan juga uang 700 perakku.
Aku bertanya pada Oka san
"Dona tadi kemana?"
Beliau menjawab "Dona udah
balik"
What?, We-a-te, apa? Gila, dia
baru datang dan makan dan kemudian ngacak-ngacak kamarku kemudian balik.
Makhluk macam apa dia?, itu artinya pulang hanya untuk ngacak-ngacak dan pinjam
novel dariku.
Padahal jauh banget loh,
pesantrennya dari rumah jaraknya itu sekitar 124,274 mil loh, buat apa pulang kalau
cuma makan dan acak-acak kamar orang doang, Hah?
Ini nanggung banget kan, gak
sekalian aja dia pulang kerumah, terus sungkem terus pamit balik ke pondok
lagi, kan lebih simpel dan gak ngabisin makanan.
Aneh banget, kan?
Memang begitulah, kalau anak-anak
lain pulang dari pesantren dengan tanpa membawa apapun--kecuali ilmu--dan
kehabisan uang. Kalau Dona kebalikannya, Dona pulang membawa oleh-oleh buat
orang di rumah, tapi di tetap aja bloon. Enggak ding.
Dia pulang bersama teman-temannya
dan harus langsung balik ke pesantren hari itu juga, makannya dia langsung
balik, gitu katanya. Tapi tetap saja orang yang pulang dan mengacak-ngacak
kamar orang itu adalah orang aneh, iya kan?
Itu kan sama halnya dengan mantan
yang masih kita coba lupakan mengatakan "hai" kepada kita, dan kita
balas dia tapi dia tak mengatakan apa-apa lagi, itu mengacak-ngacak semuanya,
menghancurkan proses move on yang begitu rumit dan mengesalkan.
Tunggu... kenapa jadinya sampai
kesini.
Maaf, apapun itu sepertinya Dona
membuatku sakit lagi, sakit pikiran, pusing. Sebaiknya aku mengakhiri post kali
ini, sebelum aku terbawa perasaan lebih dalam dan lebih kelam.
...dan mereka hidup bahagia
selamanya.
Kenapa dari Dona si santriwati malah jadi ke mantan si penghancur proses move on? Muhae, sebaiknya kau harus periksa ke dokter.
BalasHapusseharunya aku mengatakan ini padamu "Apakah kau sudah memeriksakan otakmu, barang kali otakmu bermigrasi ke bokongmu." tapi sudahlah
HapusMungkin Dona lapar Man, kehabisan stok di pesantren'a
BalasHapusParah, cuma disapa mantan aja bisa smpe segitu'a Nyahaha :D
mungkin dia makanya banyak sehingga menghabiskan seluruh makanan di pesantrenya
HapusDuit 700 perak bisa buat beli apa yaaaa ???
BalasHapusya permen mungkin
Hapusperiksa ke bidan ajah pasti nggak disuntik... :)
BalasHapusya sama saja aku takut, aku bukan takut suntiknya
Hapusdona..dona..dona :)
BalasHapussetiap kali mendengar nama dona, entah kenapa saya selalu teringan denganiklat kopi jaman dulu :)
ya kau bererti kau orang jaman dulu
HapusNah bener tuh kata "hai" dari mantan sama dengan mantra yang menggagalkan usaha dalam hal ke-move on-an.
BalasHapusItu si Dona mau nyari hiburan kali makannya balik ke rumah terus acak-acakin kamar kamu. Huhuhaha (?)
iya mbak aku udah berulang kali ngerasain itu, gak enak dah...
Hapusiya mungkin, dia mungkin senag kalau akau marah marah
Dona tak seperti donat :-D
BalasHapusya, juga tak sepertimu
HapusHahaha, serius lu takut ke dokter? Payah banget! Sama aja kayak gue. Gue juga takut. :(((
BalasHapusEmang 700 perak masih laku, Man? Sekarang aja 1.000 udah gak laku. Pipis ke toilet umum udah 2.000 :(
bener sangat tu,.,?
Hapushahaha entah kenapa ini semacam keanehan , mungkin.
Hapusya begitulah entah buat apa, tapi yang pasti dia membawanya
kemana jalur nya ini,.,?
BalasHapusgak ada jalurnya, ini tulisan
HapusAku baru tahu kalau kamu takut di suntik tuh ya, hahahahahaha, aku tahu ingin tahu menurut kamu sakitan mana antara Baper dan Disuntik? Tolong dijawab ya Muhai... :)
BalasHapusaku tak akan menjawabnya, karena sepertinya jawabanya yang kedua, atau mungkin dua duanya
Hapusgue juga takut dokter. apalagi kalo diruang periksa sama dokter yang cantik. takut diperkosa gue :((
BalasHapusah itu tidak masuk akal.... sepertinya kau terlalu banyak menonton film dewasa jepang
Hapusmantep ya..... disapa mantan bisa langsung begitu. tapi ngga apalah biar sekalian diet juga :)
BalasHapusya begitulah
HapusHahahaa
BalasHapusTakut ke dokter Mae? Sekarang banyak dokter muda loh. Cakep-cakep. Wkaka
Beeh, itu Dona astaga. Pulang-pulang cuma untuk berantakin kamar doang. Kemudian lenyap dgn novel dan uang 700 perak. Wow
ya tetep aja takut lah, ntar kalau dokternya naksir sama gue,
Hapusdia anak yang aneh
Ayo ke dokter biar cepet sembuh.. kalo gak mu minum obat di suntik aja gimana.. DiSUNTIK itu gak sakit kok cuma kaya digigit semut.. meskipun abis disuntik bisa langsung demam..
BalasHapusDatang dan pergi begitu saja.. keciannn..
ya begitulah sakit
HapusHahaha aku juga nggak suka bau rumah sakit. Aneh -___-
BalasHapusDona caper tuh :3
nah itu salah satunya yang gak gue suka...
Hapusrasa obat emang pahit seperti kisah cinta. kalau dosisnya kebanyakan, udah deh... overdosis kepahitan,
BalasHapusdan kemudian mati
HapusKenpa harus takut pergi ke dokter!
BalasHapuskarena memang begitu
HapusWkwkwk ngomongin masalah sakit, kadang aku juga selalu nyepelein sih sambil bilang 'ah, nanti juga sembuh sendiri' wkwkwk :D akhirnya juga sembuh, walaupun agak lama wkwkwk
BalasHapusitu memang mantra yang hebat
Hapusdona oh dona
BalasHapusnyebelin ya ternyata dona itu, datang dan pergi oh begitu saja
kayaknya sama nyebelinnya dengan dona the explorer, eh itu dora the explorer ding..>,<
ya mungkin mereka berteman
HapusTosss aku juga gak suka perihal dokter dan rumah sakit :p
BalasHapushahah serem ya mbak
HapusAha sama -.- Aku juga ga suka yang berkaitan sama rumah sakit, jadi pas sakit ya sering di biarin gitu, mikirnya ntar juga sembuh sendiri. Huhuha:3
BalasHapusiya semuanya akan berlalu begitu saja
Hapusbiasanya kalau sakit tak biarin sembuh sendiri...
BalasHapus:(
jarang minum obat..
paling minta dikerokin
kerokan, itu klasik sepertinya asik
HapusSakit itu emang gak enak, Muh..
BalasHapusMakanan seenak apapun rasanya bakal sama aja di mulut kita :'D Dan yg lebih gak enaknya lagi, kenapa makanan enak selalu dateng ketika kita lagi sakitt doangg??!? Kenapaa??!
Oke, sebelumnya, gue mau bilang selamat ulangtahun, eh, salah, maksudnya gue mau bilang semoga cepet sembuh ya!
Dona itu sbnernya msh kelas brp dah??
Ah, kalo gue jd Dona, gue pasti bakalan sering minjem novel juga tuh! Hahaha.
boleh aja minjem asal tingkahnya gak kayak dora
Hapusdokter sekarang gak suka nyuntik kok, cuma kalau obat ya harus. Malah kalau aku ke dokter, saya yang minta suntik hehehe
BalasHapushahha kau berani sekali
Hapus