Mitos di Bukit Cinta, Negeri Atas Angin


Legenda Bukit Cinta.

Dahulu kala, ketika Majapahit berkuasa, Kerajaan Majapahit melakukan penyerangan ke Kerajaan Madiun, seperti yang kita ketahui Majapahit bukanlah sebuah kerajaan kecil, dan Sang Raja Madiun pun tahu akan hal itu, dan beliau juga tahu kalau sebenarnya raja dari Majapahit juga akan merebut putri dari Madiun untuk dijadikan selir kerajaan, jadi  Raja Madiun segera menyuruh Putri Sekar Sari untuk berlari sejauh jauhnya dari kerajaan itu.

Di tengah gelapnya malam dan keributan di kerajaan akibat serangan itu, Sang Putri, Sekar Sari harus rela meninggalkan ayahnya juga kerajaan demi menyelamatkan diri, awalnya ia menolak perintah ayahnya, namun ia tahu itu bukanlah hal yang baik, jadi dengan menunggang kuda ia pergi dengan berurai air mata.

Pelarian putri sekar sari bukanlah hal yang mudah, saat itu satu pleton pasukan berkuda dari Kerajaan Majapahit  diperintahkan untuk mengejarnya, namun pada akhirnya tak ada lagi yang berani mengikuti ketika Putri Sekar Sari memasuki wilayah Bojonegoro.

Berhari-hari Putri berjalan di tengah hutan, naik turun bukit dengan bekal seadanya dan minum dari sungai yang ia temui sepanjang jalan. Sampai akhirnya ia bertemu dengan seseorang di sebuah bukit, orang itu adalah Raden Atas Aji, dia sedang bertapa di bukit itu untuk membuktikan ramalan.

“Ternyata benar apa yang Ayahanda katakan” Kata Raden Atas Aji, “Aku akan bertemu dengan seorang bidadari, dari manakah Asalmu, Tuan Putri? Dan siapa namamu?”

“Siapa kau? Apakah kau berniat jahat padaku? Maafkan aku, tapi kau terlihat menyeramkan, aku yakin kau sudah lama tidak bercukur.” Kata Putri Sekar Sari melihat wajah Raden Atas Aji yang sudah dua bulan bertapa di sana tanpa mandi.

“Di zaman ini belum ada cukuran, Tuan Putri, bagaimana caraku bercukur?”

“Iya, aku lupa.” Kata Putri Sekar Sari. “Kenalkan, aku Sekar Sari, Putri dari Madiun.”

Raden Atas Aji, sedang melakukan perintah ayahnya yang juga seorang raja di Kerajaan Atas Angin, sebuah kerajaan kecil di sekitar bukit itu, ia  tidak menyangka akan bertemu dengan seorang putri dari kerajaan Madiun di sebuah bukit di tengah hutan itu. Ramalan itu benar, ia akan bertemu dengan seorang wanita yang akan menjadi jodohnya.

Putri Sekar Sari menceritakan semua apa yang terjadi kepadanya sehingga ia bisa sampai bukit itu, namun Raden Atas Aji tidak terlalu fokus akan ceritanya, ia terus terpesona akan kecantikan Putri Sekar Sari, walaupun begitu akhirnya Raden Atas Aji menyimpulkan untuk mengajak Sang Putri ke kerajaan Atas Angin untuk mengumpulkan pasukan untuk mengawalnya dan Putri Sekar Sari untuk kembali ke Kerajaan Madiun.

Sampai sana ternyata Majapahit sudah berkuasa di sana, dengan penuh keberanian dan juga demi cinta, Raden Atas Aji memberanikan diri untuk menyerang orang-orang Majapahit itu dengan pasukan kecilnya, dan hasilnya adalah para pasukan Majapahit berhasil dikalahkan, akan tetapi hampir semua pasukan Raden Atas Aji juga menjadi korban dari pertempuran kecil itu.

Putri Sekar Sari tahu tidak ada lagi yang bisa ia temukan di sana, ia hanya bisa menemukan kenangan-kenangan yang memilukan, ia tidak kuat menahan hal itu, ia mengajak Raden Atas Aji untuk kembali ke Atas Angin, dan di sana mereka menikah, resepsi dilakukan di atas bukit di mana pertama kali mereka bertemu dihadiri dengan orang-orang rakyat Atas Angin, dan mereka hidup bahagia selamanya.

Tamat.

Begitulah legenda Bukit Cinta yang berada di Negeri Atas Angin, Bojonegoro, siapapun yang bertemu dengan seseorang yang baru ia kenal di sana, dan mereka saling mencintai maka pada akhirnya mereka akan menjadi pasangan, dan hidup bahagia selamanya.

Catatan: Cerita ini hanyalah fiktif belaka, apabila ada kesamaan tokoh harap maklum karena aku menulisnya dengan ngawur.

Oke aku akan menceritakan apa yang aku lakukan pada libur lebaran kali ini, ini ada hubungannya dengan cerita di atas, aku melakukan wisata di daerahku sendiri, Bojonegoro, tempat ini lagi booming di sini, sama halnya Teksas Wonocolo (Teksas, dengan Ks, bukan X), nampaknya pemerintah Bojonegoro memang sedang gencar mempromosikan wisata daerahnya. Ini adalah Negeri  Atas Angin, begitu mereka menyebutnya, tapi aku tidak tahu dari mana kita tahu kita berada di atas angin kalau kita sendiri tidak tahu di mana angin itu berada.

Pertama, yang ingin kukatakan adalah: ini melelahkan, perjalanannya cukup jauh dari rumahku, sekitar satu jam setengah, itu jauh enggak sih? Kalau dari pusat kota Bojonegoro juga sama saja jauhnya, tempat ini terletak di tengah hutan di Kecamatan Sekar, seperti yang kalian ketahui, para kameradku, selain terkenal akan  sebutan Kota Minyak, Bojonegoro adalah kota yang penuh hampir setengahnya terdiri dari hutan jati, dan yang sebenarnya menyebalkan adalah jalannya menuju ke wisata Negeri Atas Angin ini sendiri, sungguh sangat menyebalkan, kalau di hitung di sepanjang jalan mulai memasuki hutan jati itu mungkin kau akan mengumpat puluhan kali karena jalannya, jalan ke sana memang ber aspal dan sebagian ber paving, tapi sudah rusak parah, memang sedang dilakukan perbaikan jalan untuk meningkatkan wisata daerah Bojonegoro yang panas ini. Tetapi , walaupun begitu kau juga akan terkagum akan pemandangan yang akan kau jumpai sepanjang jalan ke Negeri Atas Angin, jalannya yang berkelok naik turun membuatmu bisa melihat hamparan hutan dan bukit-bukit yang indah di sepanjang jalan.

Buat yang ingin ke sini naik bus, sepertinya susah, tidak ada kendaraan umum yang lewat sana, aku sendiri bersama teman-temanku menggunakan sepeda motor, dan rata-rata memang menggunakan sepeda motor, walaupun ada juga yang menggunakan mobil. Jadi kalau Anda dari luar kota dan ingin mengunjungi tempat ini, aku harap kau menyewa sepeda motor saja.

Sebenarnya saat aku ke sana, aku mengira kami tersesat karena tidak ada satupun orang yang kami temui sepanjang jalan, aku kira aku akan tersesat di dalam hutan dan berhari-hari tidak makan, serta bertemu dengan orang-orang primitif yang tidak sungkan menjadikan kami sebagai kudapan makan siang, namun ternyata kami hanya kepagian saja ke sana, padahal menurutku itu sudah terlalu siang, sudah pukul 8 loh, ternyata masih sepi di sana, dan mulai ramai baru pukul 10.

Seharusnya mereka tahu kalau tempat ini sepertinya lebih indah saat sunrise atau kalau malam hari (aku melihat dari blog Kaka Nova Wijaya—Fotonya keren-keren), aku pun merasa kurang beruntung tidak bisa melihat matahari terbit di Negeri Atas Angin ini, kalau saja aku datang ke sana malam hari mungkin aku bisa menikmati pemandangan cahaya obor yang selalu menyala di Bojonegoro serta lampu yang berkelok-kelok di tengah hutan, dan paginya aku bisa menikmati matahari terbit dengan secangkir kopi panas, oh kedengarannya keren, aku jadi ingin ke sana lagi.

Tiket untuk masuk ke sana hanya Rp 3000, ya benar murah sekali, bukan?

Dan jika kau ingin pipis, juga ada toilet di dekat tempat parkir, harga bisa dinegosiasikan, di dinding toilet tertera tulisan Rp 2000, tapi aku mendapatkan potongan harga yang sangat murah yaitu Rp 1000 untuk 3 orang, murah sekali, bukan? Awalnya kau di suruh untuk membayar sesuai harga, namun aku hanya mengeluarkan koin 1000an satu dan aku berikan kepada temanku, ia memasukkannya ke dalam kotak, sang penjaga berkata kalau satu orang dua ribu, aku berkata, “tak apalah itu buat bertiga, nanti kalau ke sini lagi aku bakal mampir ke sini lagi, ngajak banyak orang buat ke toilet, gimana? oke?” dan aku tak pernah menyangka dia akan mengangguk. Dan aku heran, kenapa aku bangga sekali mendapat diskon untuk  ke toilet?

Tapi ya lumayan juga sih buat ngirit, buat beli novel terbarunya Tere Liye, Matahari sama novel The Architecture of Love yang sudah masuk ke whistlistku
 

Oke kita lupakan cerita yang agak melenceng dari ini semua.

Nah sekarang sebaiknya kau lihat foto-foto ini, sayangnya aku adalah fotografer amatir, atau sama sekali tidak bisa fotografi, jadi mungkin agak jelek, yeah.

Note: sebenarnya aku tidak berniat untuk memposting ini sebelumnya, bahkan aku tidak berniat foto-foto ketika di sana, aku benar-benar hanya ingin menikmati liburan, aku hanya ingin menikmati moment of now tanpa ada kamera yang mengabadikannya, mungkin hanya satu kali potret saja agar kenangannya sungguh terasa, tapi karena sudah terlanjur melihat temanku membawa tongkat foto, jadi entah kenapa aku tergoda untuk memakainya.

Aku tidak terlalu pandai mengambil foto pemandangan, tapi ya beginilah pemandangan dari atas Bukit Cinta di Negeri Atas Angin.

Tidak terlalu sulit untuk mencapai Bukit Cinta ini, kau hanya perlu melakukan pendakian beberapa menit saja, dan kau akan sampai.

Muhae. Bukit Cinta
Selfie. Nah itu aku, dan tolong abaikan betapa lebarnya lubang hidungku, kau akan melihat bulu hidungku mencuat dari sana jika kau memperbesar gambar ini. Tidak, aku hanya bercanda, dan tolong jangan lakukan hal itu.

Ah.. sudahlah

Selfie lagi. Abaikan bibirku serta jerawat itu, ah tidak, ini terlalu menggelikan. Oh ya, tentang orang di belakang itu, aku kurang tahu apa yang hendak ia lakukan ikut selfi denganku, tapi yang pasti semoga ia tidak berniat bunuh diri, dan aku yakin tidak, karena tidak ada hal yang menghebohkan di sana, aku yakin dia hanya seorang hippie yang tersesat ke tempat ini.

Nah berikutnya ini adalah groufie orang-orang bermuka fanatik di Negeri Atas Angin

Semakin banyak orang, bahkan, kami mengajak orang tak dikenal untuk ikut berfoto bersama kami, tapi sayang aku tidak bisa mengunggahnya karena ini pun sudah sangat susah saat aku mengunggahnya.
Groupfie, Bukit Cinta
Groufie lagi. Dan uh ini menggelikan sekali.

Dan sesuai legenda Bukit Cinta Negeri Atas Angin yang seperti kutuliskan di atas, nampaknya tidak afdol jika aku tidak berfoto dengan kekasihku, supaya cinta kita kekal abadi, jadi aku rasa aku harus melakukannya, ini dia.
Lovfie, Bukit Cinta, Negeri Atas Angin, Muhae dan May
Ah sudahlah, aku terlalu narsis di post kali ini. Aku yakin kau akan muntah jika aku semakin banyak mengunggah foto, jadi lebih baik aku menyudahinya, dan oh ya sebenarnya aku juga sedikit ngevlog di sana mungkin lain kali aku upload di Youtube, cek Youtube aku, aku punya film di sana, film amatir.

Note: Sebenarnya dia orang asing, dia bukan pacarku, aku tidak tahu siapa nama orang yang aku ajak foto di foto terakhir itu, aku menyebutnya May saja, semoga ia tidak marah, aku hanya berfoto dengannya, dan aku tidak berkenalan dengannya, aku tidak ingin mengganggu sesi fotonya lebih lama, karena saat aku ajak selfie dia, dia sedang berfoto dengan temannya, jadi aku hanya mengucapkan thanks aja.

Dan ya kalau mitos itu benar: siapapun yang bertemu di Bukit Cinta Negeri Atas Angin ini akan menjadi jodoh, mungkinkah aku akan berjodoh dengannya? Haha, aku hanya bercanda.

…dan kami hidup bahagia selamanya.

Komentar

  1. itu jadi kalau sepasang kekasih bersama akan hidup bahagia selamanya gitu yak mitosnya? kayak mitos daerah mana ya.. kayak pernah baca juga gue..

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya ituah mitos, setiap tempat banyak yang sama...

      Hapus
  2. Entah kenapa kok aku jadi tersenyum ketika kamu senang dengan diskon toilet untuk tiga orang kalau satu orang dua ribu.... hehehehehe :D

    Ngomong2 kupluk kamu bagus juga Muhai... :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha mungkin kau termasuk orang yang sebal kalau masuk ke toilet harus bayar...

      oke

      Hapus
  3. Sih siiiih... bikin ngiri eeee ituuu... dosa loh
    eh, tunggu pembalasan saya, inshaa Allah ya, ehehehe

    ^,^

    BalasHapus
    Balasan
    1. yaudah jangan iri, biar aku gak dosa.... iya aku akan menunggu hingga matahari terbenam,

      Hapus
  4. Haha toilet ? 2000 yh ? selalu saja bayar uhh

    Btw mau dong selfie di bukit cinta.. :) ohm iya kalau kesana lebih enak pakai motor cross ya :) btw disana ada sewaan motor ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha iya mahal ya, mending bawa pispot aja kemana-mana kalau gak mau bayar...
      ah enggak juga, jalanyya sih ssudah berpaving, dan ada juga cor beton, hanya saja masih dalam pembangunan, kalau pakai motor cros kurang seru, paling cuma pas nanjak aja seurnya.. ada mungkin di bojonegoro kota

      Hapus
  5. Yaahh padahal tadi aku sudah percaya kalau legenda itu beneran.

    Jam 8 kepagian, oh God. Padahal udah ketinggalan matahari terbit.

    Oh astaga. Aku tertipu lagi saat kau katakan itu kekasihmu -_-

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya legendanya sih kayaknya gitu, hanya saja aku mengarang ceritanya...
      iya aku seharunya lebih pagi lagi saat kesana..
      haha aku gak punya kekasih, mungkin kau mau jadi kekasihku adinda hahah

      Hapus
    2. Haruskah aku percaya lagi padamu? :p

      Terimakasih atas tawarannya, tapi aku rasa lebih baik jadi jomblo biar kamu bisa modusin orang mulu tanpa beban hahahaha

      Hapus
    3. jangan, yaudah terserah kamu, tetapi percayalah adalah lagunya raisa dan afgan...
      hahha apaan aku gak pernah modusin siapapun kok.... cuma kamu dan cuma kamu ehh

      Hapus
  6. Aku mau nyulik maudy ayunda ke bukit cinta itu ah biar kami jodoh dan cinta kami abadi selama-lamanya :(

    BalasHapus
  7. Gue mikir banget di postingan ini. Kata lo, dia bukan pacar. Hanya orang yang sedang foto2, kemudian lo aja dia selfie.. Hem... Keren juga cara lo ngajak. Tapi, gak kenalannya itu yang parah.. Parah banget. Serius.

    Semoga mitos itu beneran, ya.. Supaya kalian dipertemukan lagi. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha disitulah seninya, gue bisa saja langsung kenalan dan ngedapetin nomer ponselnya atau apalah, tapi gue sengaja enggak melakukannya, gue lebih suka penasaran dengan dia, dan mungkin dia juga penasaran dengan gue haha....

      iya semoga saja benar begitu

      Hapus
  8. Oohh..Muhae ini blogger bojonegoro
    Tentang bukit di atas angin sempet liat postingan lainnya, emang keren tempatnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. ah enggak kok kayaknya hemmmmm
      iya keren ke sini atuh

      Hapus
  9. Tukang ojek ada kan disana ???

    BalasHapus
  10. Biaya masuk 3000, kok toilet mahal amat 2000 hahaha. Tapi ajaib ya bisa di diskon kek gitu. Tapi pemandangannya cukup oke sih, bisa memanjakan mata kayaknya.Lha aku kira beneran itu namanya May, dan pacarnya. ternyata enggak kenalan ya? waduh. semoga nanti kalian dipertemukan lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha iya perlu keahian menawar yang expert untuk mendapatkan diskon sepeti itu... bisa lebih keren lagi kalau lagi sunrise sebenearnya sih.... haha dia cuma orang biasa, ya amin hahah

      Hapus
  11. Wuih, setauku, selama aku mampir ke blog ini, baru postingan ini nih, yg nyeritain tntg liburan, serta mnampilkan foto2 narsismu. Jd kesannya beda aja gtu, biasanya agak mellow, jd seru :D Gapapa lah ya, skali2 tampil beda. Hehee.

    Itu nanjaknya gak bgtu lama? Hmm, hmpir kyak tebing keratonn bandung sih. Tapi murutku bagusan ini. Gak ada pagernya jg lg. Biarpun klo gak dipagerin ngeri jg. Haha.

    Ngaplod foto itu ada sisi positif dan negatifnya yaa, positifnya: Buat para pembaca itu mrpakan hiburan trsndiri, mmbuat postingan trlihat lebih mnarik dan seru:) Negatifnya, buat yg nulis: merepotkan, bkin males, bkin yg tdnya smgat pgn ngepos, tp gegara ngaplod potonya susah, lama, akhirnya postingannya ketunda dan mngendap di draft, ujung2nya kduluan publish postingan lain, syedih :'D Aku mrasakan kedua hal itu, dari sudut pndang mnjadi penulis blog dan pembaca jg. Mgkin kau merasakan hal itu jg :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hah? masa aku postnya yang melow-melo gitu sih,

      iya ngeri soalnya batu batu gitu, tapi aman deh kayaknya

      ah a benar aku lama banget ini nyoba puluhan kali baru bisa ke unggah

      Hapus
  12. wah aku kira cerita di atas itu beneran lho.. ternyata ngarang sendiri ?
    kreatif amaat :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha pada dasarnya ceritanya emang kayak gitu sih katanya, hanya yang di atas itu aku buat-buat saja

      Hapus
  13. Lu, kok, berani amat ngajak orang asing foto disitu. Kalo diculik gimana lu. :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah iya, aku lupa, sebenarnya aku juga takut, tapi untung gak diculik saat itu.

      Hapus
  14. Seperti biasa, setiap berkunjung ke Blog ini tulisannya selalu puitis dan enak dibaca..

    Ini ceritanya full 100% ngarang yah? Haha katanya foto bareng, tapi nama-nya aja gak kenal ckckck :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha makasih ce es ku

      enggk juga, cuma cerita yang awal itu aja.... disitulah seninya

      Hapus

Posting Komentar

"Berkomentarlah." begitu kata Jackh Linborginh