Minggu Yang Buruk
Aku tidak pernah menyangka kalau hari mingguku bisa lebih buruk lagi daripada sekedar terperangkap di tempat yang berbau aneh dan menyengat. Hari minggu kemarin, masih seperti biasa, hari-hari biasa, mataharipun masih biasa, terbit dari barat aku bercanda dan bersinar tanpa baterai, burung-burung pun masih berkicau tapi tidak dengan burungku, satu hal yang gak biasa adalah kesialanku, nasib burukku. Jam delapan pagi aku bangun, sebelumnya sih pagi-pagi udah bangun, dan kemudian secara tidak sengaja aku tertidur lagi. Jam delapan itu dengan mata masih mengantuk dan muka rembes penuh bekas iler yang mengering, dan mulut terasa gak enak, serta belek masih menempel di tempatnya, sembari mengumpulkan nyawa aku melihat ke sekitarku, dan coba tebak, apa yang aku lihat? Ya, kamarku amat sangat berantakan. Sekali. Selimut gak karuan, bantal jatuh ke lantai, kursi jatuh, buku dimana-mana, pakaian kotor ada yang di lantai ada juga yang bergelantungan di atas, di m...